Pekalongan, TABAYUNA.com - Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Kamis (08/10/2020), menggelar kegiatan Pelibatan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme. Walikota Pekalongan H.M. Saelany Machfudz, SE., yang hadir untuk membuka kegiatan mengingatkan emak-emak atau kaum ibu warganya akan bahaya terorisme yang harus diantisipasi.
"Tentu hal-hal yang merusak kebhinekaan harus kita cegah, bisa dari berbagai ideologi," tegas H.M. Saelany Machfudz, SE.
Pak Wali menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Pekalongan sebagai lokasi kegiatan pencegahan terorisme oleh BNPT dan FKPT Jateng. Hal ini diharapkan mampu menanamkan pengetahuan akan pentingnya mencegah terorisme di masyarakat.
Dijelaskannya, nasionalisme, naturalisme dan keberagamaan di Pekalongan tidak asing lagi, beda kulit, agama, golongan, warna akan tetapi tetap bersatu padu pada yang mencptakan Pekalongan yang sejahtera dan indonesia yang lebih jaya. "Sehingga melalui kegiatan ini bisa sinergi yang baik antara BNPT dan FKPT Jateng serta pemerintah Pekalongan dan kelompok perempuan," papar dia.
Seperti diketahui, menurut dia, saat ini kaum perempuan sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan terorisme, kaum perempuan juga bisa menjadi agen perdamain dalam pencegahan paham radikalisme ditengah masyarakat, kaum perempuan harus mngambil peran untuk proaktif dalam rangka mencegah paham radikalisme.
“Kaum Perempuan di dalam keluarga sangatlah kuat , sebagai salah satu kunci meredam paham radikalisme,” terang Pak Wali.
Dalam skala yang lebih kecil, yaitu keluarga, Walikota Pekalongan meminta kaum ibu meningkatkan perannya untuk menjaga dan melindungi dari pengaruh terorisme. Ia mengutip pengakuan mantan narapidana terorisme yang diketahuinya, yang mengaku hanya butuh waktu 2 jam untuk mempengaruhi seseorang sehingga terpapar mau mau bergabung dengan jaringan pelaku. "Jika seseorang sudah terpapar terorisme yang menjadi pelaku, dia ibarat killing machine yang sangat membahayakan. Oleh karena itu mari berperan melindungi keluarga kita dari pengaruh terorisme," tandasnya.
Secara khusus pihaknya juga meminta kaum ibu dapat berperan melindungi anak-anaknya dari pengaruh terorisme. Cara paling mudah adalah dengan menanamkan budaya saling menyayangi antar anggota keluarga.
"Penting bagi kaum hawa untuk menumbuhkan persaudaraan di lingkungan keluarga. Siapkan anak-anak kita untuk jadi pemimpin yang mampu mengayomi, pastikan mereka tidak terpapar terorisme," pungkas Pak Wali.
Sementara Ketua FKPT Jawa Tengah, Prof. Dr. KH. Syamsul Ma’arif, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini dihadiri 90 orang perempuan dari berbagai organisasi di Kota Pekalongan dan sekitarnya. Lewat kegiatan ini, dia mengajak seluruh elemen masyarakat terutama kaum hawa untuk mengantisipasi penyebarluasan ideologi radikal terorisme yang mengancam tatanan kehidupan bermasyarakat.
Karena untuk melakukan mitigasi dan memutus rantai radikalisme yang tidak bisa diprediksi gerakan mereka di tengah kita, katanya, dan notabene perempuan bisa menjadi sasaran empuk bahkan bisa menjadi pelaku untuk masuk pada pusaran radikalisme.
“Al um madrosatu, wanita itu adalah sebuah madrasah yang utama, karena ibu naturalnya itu lembut penuh keibuan yang bisa menyayangi, semua ini menjadi sebuah latensi kecintaan yang bisa menjaga damai di lingkungannya,” pungkas Prof. Samsul. (tb43/Faizin).
Tambahkan Komentar