Oleh Tatik Puji Rahayu
PGMI 5B
Pandemi COVID-19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan penyakit
berupa infeksi pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan oleh penularan
virus. Wabah COVID-19 sudah melanda dunia dan tak terkecuali Indonesia yang
menjadi salah satu negara yang terkena wabah COVID-19 tersebut pada Maret 2020.
Dampak yang terlihat nyata dalam berbagai bidang tak terkecuali bidang
pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi COVID-19
mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.
Beberapa sekolah dengan
cepat merespon instruksi dari pemerintah , tidak terkecuali MIM Botoputih
Tembarak Temanggung dengan mengeluarkan surat instruksi pencegahan penyebaran
virus Covid -19 di lingkungan sekolah dengan menerapkan sistem pembelajaran
daring.
Untuk mencegah penyebaran
covid-19, WHO memberikan himbauan untuk menghentikan acara-acara yang dapat
menyebabkan massa berkerumun. Maka dari itu, pembelajaran tatap muka yang
mengumpulkan banyak siswa didalam kelas ditinjau ulang pelaksanannya.
Pembelajaran dilaksanankan dengan mencegah pertemuan fisik antara siswa dan
guru maupun siswa dengan siswa yang lain. Menurut Milman (2015) penggunaan
teknologi digital dapat memungkinkan siswa dan guru melaksanakan proses
pembelajaran meskipun mereka berada di tempat yang berbeda.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan harus
berjalan dalam keadaan apapun. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan
kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan
beberapa upaya untuk mengurangi angka tersebut yang salah satunya diterapkan
dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan dengan sistem online (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem
pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan
dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem pembelajaran
jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke
sekolah maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran. Saat ini media
pembelajaran daring sangat bervariasi seperti aplikasi Zoom, Google Meet,
steaming melalui youtube, chat WhatsApp.
Pada sistem pembelajaran seperti ini pengguna diberi kemudahan seperti
keleluasaan waktu, bisa diakses dimana saja, lebih rileks dalam pengerjaan.
Namun dibalik kelebihan tersebut pasti ada kekurangannya seperti penggunaan
kuota yang lebih boros, materi yang sulit dimengerti, dan jaringan yang sulit
dijangkau oleh pelajar yang tinggal di tempat yang minim jaringan.
Namun di samping kendala tersebut, banyak beberapa dampak positif dari
pembelajaran, dimana pelajar banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat
mempermudah para orang tua untuk memantau anak-anaknya. Selain itu, dari sisi
kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam sistem
pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh tidak
sedikit tenaga pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk
video-video pembelajaran. Selain itu, tidak jarang pula pesera didik yang
mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik.
Ada sebuah pelajaran yang dipetik dari dunia pendidikan
di tengah pandemi ini, yakni kegiatan tatap muka dengan guru terbukti lebih
efektif ketimbang secara daring (online). Beberapa guru di sekolah MIM
Botoputih mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan
pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus
dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Pembelajaran daring hanya
efektif untuk memberikan penugasan.
Dengan
demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang
ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat
dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal yang paling sederhana dapat
dilakukan oleh guru bisa dengan memanfaatkan group Whatsapp.
Namun
sekali lagi, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu
sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja.
Namun harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian
terhadap materi, keterbatasan infrastruktur perangkat seperti jaringan.
Sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom metting namun jaringan atau sinyal di wilayah siswa tersebut tinggal
tidaklah bagus.
Keberhasilan
guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi ini adalah
kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode
pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode
pembelajaran serta aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode.
Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi
siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi
beban psikis.
Disamping
itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa COVID-19 ini tergantung pada
kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah atau madrasah perlu
membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem
pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang
sistimatis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan
madrasah agar putra putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara
efektif.
Meskipun peserta didik lebih banyak menyukai pembelajaran secara tatap
muka, namun mereka menerima kenyataan pembelajaran daring sebagai konsekuensi
pemberlakuan work from home dari pemerintah. Hal tersebut membuat
mereka semakin sering dan semakin lama menggunakan handphone untuk
daring dan untuk mengerjakan tugas pelajaran. Hal itu juga yang membuat mereka
mengalami keluhan fisik terbanyak seperti mata kelelahan dan sakit kepala.
Begitu pula dengan keluhan psikologis bahwa ingin semuanya segera berakhir.
Tambahkan Komentar