Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAINU Temanggung
Pengunaan
gadget pada anak usia dini biasannya dipakai untuk bermain game dari total
keseluruhan pemakaian. Sedangkan yang cukup banyak juga dikalangan anak usia
dini, adalah pemakaian melainkann untuk menonton animasi, game atau seial
anak-anak, sedangkan hanya sedikit sekali menggunakannya untuk berkomunikasi
dengan orang tua mereka atau untuk melihat vidio pembelajaran rata-rata anak
menggunakan gadget untuk bermain game daripada menggunakan untuk hal lainnya.
Hanya sedikit
yang menggunakan untuk belajar lebih banyak buat main game. Hanya sedikit yang
menggunakan untuk menonton kartun dengan menggunakan gadget bahwa PC tablet
atau smartphone tidak hanya berisi aplikasi tentang pembelajaran mengenal huruf
atau gambar, tetapi terdapat aplikasi hiburan, seperti sosial media, video,
gambar bahkan video game.
Pada
kenyataannya anak-anak akan lebih sering menggunakan gadgetnya untuk bermain
game daripada untuk belajar ataupun bermain keluar rumah dengan teman
seusianya. Dapat dilihat bahwa penguna gadget pada anak usia dini kebanyakan
utuk game. Seharusnya digunakan dengan sebaik mungkin agar anak dapat
memaksimalkan teknologi yang sudah ada untuk digunakan sebagai sarana belajar
yang cukup baik dan tergolong dalam media pembelajaran yang mengasyikan, dengan
adanya metode pembelajaran menggunakan gadget anak cenderung tidak merasa bosan
dan di harapkan bisa melatih kreatifitasnnya.
Anak- anak
lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini di lengkapi animasi
yang menarik, warna yang cerah, dan lagu yang ceria. Disisi lain penggunaan
gadget yang secara terus menerus hingga kecanduan gadget memberikan pengaruh
buruk untuk perkembangan psikologis anak usia dini penggunaan gadget dapat
dilihat dari seberapa seringnya anak menggunakan gadget dalam satu hari atau
jika dilihat dari setiap minggunya dari beberapa hari dalam seminggu seorang
anak menggunakan gadget , intensitas pengunaan gadget yang terlalu sering dalam
satu hari atau lebih pasti akan mengarah pada kehidupan anak yang cenderung
hanya memperdulikan gadgetnya ketimbang bermain dirumah dan lingkungan.
Anak usia 5 tahun
boleh saja menggunakan gadget tapi harus diperhatikan durasi pemakaiannya,
boleh bermain tapi bukan tiap hari melainkan satu minggu atau dua minggu
sekali. Anak menjadi kecanduan bermain gadget memang harus memiliki
batasan-batasan dan kriteria tertentu dalam pemakaian gadget untuk menghindari
tingkat kecanduan anak dalam menggunakan gadget.Tapi harus diperhatikan durasi
pemakaiannya, misalnya, boleh bermain tapi hanya setengah jam dan hanya pada
saat senggang, kenalkan gadget seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau
Minggu.
Lewat dari itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang lain”.
Feliana (2016), “menambahkan anak usia dini yang menggunakan gadget minimal 2
jam tetapi berkelanjutan setiap hari mempengaruhi psikologis anak, misalnya,
anak menjadi kecanduan bermain gadget daripada melakukan aktifitas yang
seharusnya itu belajar bahwa penggunaan gadget memang harus memiliki batasan –
batasan dan kriteria tertentu dalam pemakaian gadget untuk menghindari tingkat
kecanduan anak dalam menggunakan gadget. Bentuk penggunaan gadget pada anak dapat diklasifikasikan pada
tingkatan tinggi, sedang, dan rendah.
Kategori rendah apabila penggunaan gadget hanya saat waktu senggang
(saat pulang sekolah, selesai belajar) dan durasi pemakaiannya hanya setengah
jam. Kategori sedang adalah jika pemakaian gadget berkisar 20 menit. Karena untuk mencegah semakin banyaknya
korban maka peran orang tua sebagai anggota masyarakat sangat dibutuhkan karena
masyarakat yang sangat dekat dengan anak-anak adalah mereka sebgai orang tua. Mereka
sangat beruntung mendapatkan pengetahuan ini sehingga mereka mampu memantau
penggunaan gadget pada anak untuk mendukung program menggunakan internet dengan
aman. Akan membatasi waktu anak menggunakan
internet; mengikuti jejak anak mengunjungi situs, memblokir atau memfilter
beberapa jenis situs atau memanfaatkan filter yang disediakan penyedia jasa
internet.
Memonitor dan mengawasi teman yang ditambahkan kekontak anak di
profile jejaring social atau aplikasi pesan; mengawasi profile anak di jejaring
social atau komunitas online; mengawasi pesan yang diterima melaui e-mail atau
aplikasi pesan; mengawasi situs yang dikunjungi anak. Memberlakukan pembatasan
ketika mengunggah foto, video, atau music yang di share ke lainnya; pembatasan
informasi pribadi yang bisa dilihat oleh public maya; pembatasan profile
jejaring social yang dimiliki anak; pembatasan ketika menonton video klip di
internet; mengunduh music atau film di internet; dan menggunakan aplikasi
pesan.
Berbicara dan membantu anak mengenai hal yang harus dilakukan di
internet bila diketahui gangguan atau bully; memberikan arahan bersikap
terhadap orang lain di dunia maya; mengajarkan anak menggunakan internet aman,
seperti mengajarkannya menggunakan reporting tools; menjelaskan mengapa
beberapa situs baik atau buruk; membantu anak ketika kesulitan menemukan atau
melakukan sesuatu di internet.
Mendampingi anak dalam menggunakan internet. Menguatkan fondasi
keimanan anak dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang tua harus memahami
bahwa penggunaan gadget pada anak perlu beberapa aspek. Pertama, disesuaikan dengan
Usia Anak Jika usia anak masih dibawah 2 tahun cukup pengenalan gadget mengenai
bentuk dan kegunaannya. Pada usia anak dibawah 5 tahun cukup mengenalkan
mengenai warna, bentuk, serta suara yang terdapat pada fitur atau aplikasi
gadget tersebut.
Kedua, selektif dalam penggunaan aplikasi. Ketiga, akan memilih
aplikasi yang dapat mendukung kecerdasan anak dan pola pikir anak. Keempat, menemani
anak dalam bermain. Kelima, membatasi waktu bermain gadget pada anak 6.
Mengajak anak melakukan kegiatan positif agar tidak banyak waktu yang digunakan
bermain gadget
Tambahkan Komentar