Oleh Muhammad Zaenal Habibi
Mahasiswa PAI STAINU Temanggung
Popularitas banyak digemari dan dicari oleh manusia, tidak
sedikit orang disekeliling kita yang sengaja mencari popularitas pengen
terkenal dan tidak banyak orang tanpa mencari popularitas tetapi sudah
terkenal. Dengan segala cara sesulit apapun caranya pasti akan dilakukan , demi
tercapainya sebuah popularitas, disinilah letak kekeliruan orang
menempatkan niat”mencari popularitas” .
Ada berbagai macam cara orang mencari popularitas antara lain : 1.
Orang tanpa mencari tapi sudah mendapatkan mungkin karena kepandainya,
prestasinya atau karena ilmunya yang bermanfaat sehingga menjadi terkenal dan
juga dibutuhkan orang lain. 2. Orang memang sengaja mencari popularitas dengan cara menekuni
kemampuan/skill yang dimilikinya. 3. Orang sengaja mencari popularitas dengan
cara-cara yang konyol, ekstrim, anarkis.
Saya sering dapat pesan di WA dari teman-teman kalau chatingan
ngomongin tentang apalah itu biasa, tapi kadang dapat pesan yang gak seperti
biasa, dia mengirim Link ! saya Tanya ini apa brow? Gimana jawabnya” tolong ya
bantu like, subcrabe dan komennya dan jangan lupa bantu shere ke yang lain!
Saya batin” ini apa hubungannya dengan teman-teman dikontak saya, mending yang
dikirimkan itu video tentang berita apa, tapi ini bukan ! videonya
sendiri. “saya jawab saja” oke.
Dari cerita diatas sudah jelas, dan terbukti bahwa popularitas ini menjadi
incaran banyak orang, mulai dari yang paling bawah sampai yang paling atas, dari anak-anak sampai yang orang tua.
Popularitas ini seolah-olah sudah menjadi watak dan karakter bahwa
banyak orang yang menginginkan popularitas. Dan sekarang ini dengan adanya
teknologi dan informatika yang sangat maju , popularitas sangat mudah untuk
dijangkau, sudah terbuka lebar waktu dan ruang, kapanpun, dimanapun orang
berada, untuk dapat mencari popularitas.
Berkompetisi dalam popularitas
Saat ini manusia hidup di dua alam yaitu alam nyata dan alam maya, pada
dasarnya manusia yang terlahir dibumi ini adalah pemenang, juara, karena saat
sebelum terjadinya pembuahan dalam Rahim, dari beribu-ribu sel/sperma itu
berebut untuk masuk kedalam Rahim, siapa yang masuk duluan dialah yang nantinya
akan menjadi manusia yang kemudian lahir dibumi sebagai pemenang. Dengan dasar
awal seperti itu maka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa nantinya manusia itu
juga akan saling berlomba-lomba untuk mendapatkan sesuatu (berkompetisi) dan
masing ingin sukses dalam bidangnya artinya lebih unggul dari lawannya.
Dalam dunia nyata manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing individu dengan cara berkompetensi untuk menjadi juara di
masing-masing bidangnya. Contoh kecil, ketika saya masih seusia SD, biasa yang
namanya anak-anak sering “geng-gengan” diantara sekian banyak geng semua ingin
gengnya lebih unggul dari pada geng yang lain, begitu juga didalam geng
tersebut masing-masing individu ingin dirinya menonjolkan/melihaykan
kemampuannya kepada teman kolompoknya
artinya ingin menjadi yang paling hebat didalam geng tersebut, begitu pula
dikehidupan didunia maya. Benyak orang ingin menampakkan dirinya kepada dunia
maya supaya dirinya dikenali oleh manusia dunia maya. Dalam berkompetisi,
manusia menagnggap semua adalah lawan tak pandang itu kawan, sahabat, saudara
kalau sudah masuk dalam kompetisi, maka mereka mengatakan ini sudah lain
pembahasan.
Saya ingat akan firman allah (QS.Almaidah) yang artinya Dan
tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.
Pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini yaitu bahwa kita manusia
harus saling tolong menolong jangan saling menjatuhkan satu sama lain, tidak
memandang itu Kristen, katholik maupun islam kita tetap saling monolong dalam
urusan kebaikan, kita bertoleran dalam beragama, berbangsa, dan bernegara,
walaupun dalam bersaing mencari popularitas jangan sampai kita saling
menjatuhkan bahkan merugikan.
Kira-kira kalau kita ngomongin tentang keuntungan popularitas itu
bagaimana? coba kalau kita kaitkan keuntungan
popularitas dengan dua aspek yaitu aspek
dunia dan aspek akhirat, secara aspek dunia, pasti dapat mungkin dia terkenal
bahkan mendapat uang, sedangkan menurut aspek akhirat jelas tidak mendapat
apa-apa, karena niat dari awal untuk mencari popularitas dan keuntungan saja,
sesuai dengan dalil, segala sesuatu yang diniatkan karena allah pasti akan
terus sebaliknya jika sesuatu niat karena selain allah maka akan putus. Dan
sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.
Kalau popularitas ini adalah sebagai pekerjaan dan ini satu-satunya
jalan untuk mencari rizki dan diniatkan dengan karena allah ini diperbolahkan,
maka kita dianjurkan untuk menjadi malaikat didunia nyata ataupun didunia maya,
artinya kita selalu mengajak atau menyebarkan kebaikan kepada orang lain.
Biasanya popularitas ini digemari oleh anak-anak muda dalam
berkompetisi, karena yang tua ini mungkin sudah mulai bosan dengan mencari
popularitas, karena sifat bosan dalam diri manusia itu pasti ada.
Luruskan Popularitas kita
Ada sebuah cerita, dimana cerita ini saya dapatkan ketika saya
mendengarkan khutbah dari beliau “Abah Mujib” yang dibacakan dari khutbahnya
diakhirat nanti kebaikan yang paling pertama di Tanya oleh allah yaitu
orang yang mati syahid, katakanlah dalam cerita ini namanya fulan, ditanya oleh
allah si fulan ini, hay fulan? Apa yang kamu lakukan selama ini? , jawab fulan!
Dalem Gusti, selama hidup saya untuk berjuang dijalan mu, yaitu perang membela
agamamu, kemudian saya terbunuh dimedan perang, kemudian allah meyangkal dari
jawaban sifulan tadi! Fulan kamu berdusta, kamu perang ini seolah kamu ingin
menunjukan kepada orang lain kalau kamu itu kuat, hebat, jago dalam peperangan,
maka kemudian allah memerintahkan malaikat untuk menyeret fulan kedalam neraka
jahannam. Yang Kedua, yaitu orang yang bershodaqoh, allah bertanya kepada
fulan, hay Fulan, apa yang kamu lakukan didunia? Fulan menjawab! Dalem gusti,
saya selama hidupnya saya selalu menshodaqohkan hartaku untuk kemaslahatan
umat, allah menjawab dari jawaban fulan, kamu berdusta, kamu shodaqoh karena
semata-mata ingin dilihat orang lain biar kamu dinilai sebagai orang yang
dermawan, maka allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan ke dalam neraka
jahannam.
Esensinya, kalau perbuatan amal kita harus ikhlas semata-mata karena
allah bukan yang lain, mungkin oarng awam seperti kita tidak bisa kemudian kita
beramal langsung ikhlas murni karena allah. Syarat supaya ikhlas yang pertama
ya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai ikhlas, kemudian kita terus
melatih disetiap perbuatan kita untuk berusaha ikhlas. Kata guru saya ikhlasnya
bagi orang awam kalau kita sudah lupa dengan perbuatan atau amal kebaikan kita
berarti kita sudah ikhlas, tetapi kalau kita mengingat-ingat terus berarti itu
belum dikatakan ikhlas.
Mencari popularitas jika kita kaitkan dengan pelajaran dari cerita
diatas, maka sudah jelas mencari popularitas juga termasuk amal yang bukan
didasari karena allah, bagaimana dengan kita yang masih suka dengan
popularitas. Bagaimana kalau kita niatkan untuk berdakwah didalam popularitas
dan niatkan sebagai ladang kita beramal
didalam popularitas dengan cara selalu memohon supaya diberi petunjuk oleh
allah dalam berkompetisi di dalam popuritas. Semoga disetiap amal kebaikan kita
mendapat ridho dari Allah sehingga kita selalu dalam lindungan allah dan
dijauhkan dari prbuatan-perbuatan yang dosa. Amin.
Tambahkan Komentar