Oleh Abdul Ghofur
Mahasiswa STAINU Temanggung
Ulama Bakoel Jamoe, dalam
bahasa Indonesia Ulama Bakoel Jamoe berarti Ulama yang berdagang jamu.
Istilah Bakoel Jamoe adalah istilah yang sering di ucapkan oleh orang
jawa ketika ada orang yang banyak omong.
Isi dari omongannya minim manfaat bagi orang yang mendengarnya. Kadang
juga malah menjengkelkan, sangat menjengkelkan bagi masyarakat. Ya mungkin bisa
juga kalau diandaikan bisa saja seperti suara nyamuk di perengan (sungai
yang banyak pohon bambu dan minim cahaya matahari), suaranya mengiang-ngiang
tidak berguna, tidak ada manfaatnya sehingga bikin jengkel bagi orang yang
mendengarnya. Coba kalian yang belum pernah merasakan betapa jengkelnya ketika
banyak nyamuk terbang d sekitar telinga kalian bisa mencoba d tempat yang
becek, lembab kotor. Saya yakin 100% kalian jengkel. Saking jengkelnya ada yang
menepuknya pake tangan. Mari kita kembali lagi pada pembahasan Ulama Bakoel Jamoe. Ulama Bakoel Jamoe juga demikian, mereka banyak berceramah kesana-sini
tetapi tidak ada manfaatnya bagi orang yang sehat jiwanya. Terkadang juga
ceramahnya menjengkelkan saat mulutnya mengeluarkan kata-kata kotor, kata-kata
penuh adu domba antar sesama warga negara, bahkan parahnya lagi Ulama Bakoel jamoe ini juga mengadu domba
sesama umat muslim, nauzdubillahhiminzalik. Mendengar ceramah ulama Bakoel jamoe ini rasa-rasanya pengen
nampar mulutnya agar diam tidak meresahkan masyarakat.
Era modern
Di era modern ini setiap orang bisa dengan mudah membanggikan video
dengan bermodalkan smartphone, paket data atau wifi. Dengan adanya
kemudahan ini orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkannya untuk
menyebar konten-konten negatif, Salah satunya adalah Ulama Bakoel Jamoe yang memanfaatkan kemudahan ini. Demi mengangkat
popularitasnya dengan bermodalkan baju koko atau jubah, kain surban untuk
kepala dan hafalan 1 hadist Ulama Bakoel
Jamoe ini nekat berceramah di youtube dengan mengangakat tema penuh kebencian
dan kontroversial. Mengadu antar golongan, antar umat dan antar sesama anak
bangsa. Tidak hanya mengadu domba saja, Ulama Bakoel Jamoe ini juga menjelek-jelekan dengan kata-kata kotor
kepada golongan lain. Akhirnya bisa kita
lihat tidak jarang pada akhirnya setelah ceramahnya viral tetapi satu hari
ataupun dua hari langsung dijemput polisi diajak ke jakarta untuk menginap di
hotel prodeo atau masuk penjara.
Mengapa jadi Ulama Bakoel
Jamoe..?
Banyak faktor yang mendorong orang untuk menjadi Ulama Bakoel Jamoe, salah satunya faktor
jabatan yang pengen dicapai. Dengan viralnya ulama ini maka akan mendapat
banyak dukungan dari kelompok mereka dan simpatisan bego yang emosinya labil
dan orang-orang yang ilmu agamanya dangkal tapi sok-sok-an paling pinter
sendiri.
Ulama Bakoel Jamoe akan
tumbuh subur ketika musim pemilu dan pilkada. Selain untuk mendongkrak
popularitas, ceramah kontroversi Ulama Bakoel
Jamoe bisa menjatuhkan lawan politiknya. Karena strategi ini sangat menjanjikan
untuk meraih kemenangan pada pemilu dan pilkada.
Strategi Politik Kebencian
Strategi politik kebencian ini juga pernah dipakai saat gelaran
pemilu di Amerika serikat. Pada saat itu pilpres antara Donald trump melawan
Hillary clington. Dengan mengangkat isu kontroversial dan fitnah kepada lawan
politik rakyat akan terbawa arus kebohongan yang disampaikan secara
terus-menerus sehingga kepercayaan pendukung lawan akan berkurang sedikit demi
sedikit.
Kekejian Ulama Bakoel
Jamoe
Cara Ulama Bakoel Jamoe
hampir sama dengan pilpres di Amerika serikat. Ulama Bakoel Jamoe memenangkan pemilu yang didukung. Ulama Bakoel Jamoe berceramah di depan
jama'ah, namun isi ceramahnya berupa politik kebencian. Ceramahnya berisi
kata-kata fitnah dengan kata-kata kotor kepada lawan politik yang didukungnya.
Ceramah ini disampaikan secara terus-menerus sampai seakan-akan bahwa fitnah
tersebut benar adanya. Kemudian setelah viral, masyarakat terlanjur percaya
dengan ceramah fitnah ulama Bakoel
jamoe, maka ulama Bakoel jamoe
mengklarifikasi dan memohon maaf kepada masyarakat. Namun otak masyarakat yang
sudah terlanjur percaya dalam otaknya sudah menolak calon yang di dukungnya.
Dan akhirnya calon yang didukung menang.
Innalillahi wa innalillahi roji'un. . . . .
Tambahkan Komentar