Identitas Buku
Judul: Filsafat Umum Zaman Now
Penulis: Hamidulloh Ibda, M.Pd
Penyunting: Khamim Saifuddin, M.Pd.I
Cetakan: I, Agustus 2018
Tebal: 21 x 14 cm, xv + 281 Halaman
Diterbitkan: CV. Kataba Group
Sinopsis
Filsafat merupakan induk dari semua ilmu atau the mother of
sciences yaitu menjadi diktum urgensi yang mendasari untuk melakukan penguatan
pemahaman, pendalaman, dan penelitian objektif secara kontinu tentang studi
filsafat. Buku Berjudul Filsafat Umum Zaman Now ini sebagai salah satu kajian
keilmuwan yang dijadikan nomenklatur mata kuliah tidak sekedar berisi ilmu,
teori, konsep, bahkan kredo yang bertele-tele. Akan tetapi Hamidullah Ibda
dalam buku ini menjelaskan bahwa
filsafat merupakan induk dari semua ilmu yang membuka cakrawala berpikir
dari konseptual hingga implementatif.
Didalam buku ini Hamidullah Ibda juga menjelaskan bahwa tidak ada
landasan pengembangan ilmu yang lepas dari filsafat. Semua perguruan tinggi,
dari yang ekstrem kanan, moderat dan kiri, semua butuh filsafat. Selain itu, Hamidullah
Ibda juga lebih fokus mengembangkan kajian filsafat umum sebagai salah satu
bahan untuk meneliti, mengembangkan dan membongkar hal-hal baru, khususnya di
era Revolusi Industri 4.0
Selain itu juga kita akan diajak penulis untuk berfikir bahwa perubahan
besar, sangat ditentukan dari perubahan cara berpikir. Pola dan cara berpikir
benar, baik, dan indah, maka akan menentukan perkataan dan perbuatan, bahkan
putusan benar, baik dan indah, begitu sebaliknya.
Selanjutnya Hamidullah Ibda memberikan sebuah gambaran dan tanggapan bahwa lewat sumber daya
berkualitas, maka akan mampu menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0 ini.
Apalagi, keharusan semua orang di abad 21 yang bukan hanya sekedar dituntut
memiliki “kompetensi, karakter dan literasi” literasi yang dimaksudkan Hamidullah
Ibda adalah hanya pada literasi lama. Mulai dari
membaca, menulis, dan berhitung.
Hamidullah Ibda juga menyampaikan dalam buku
ini bahwa Revolusi Industri 4.0 mengharuskan semua orang memiliki bekal
literasi baru, yaitu literasi data, teknologi, dan sumber daya manusia
(humanisme). Penulis menganggap bahwa di situlah akan terlihat jelas, filsafat
selalu relevan dalam kehidupan manusia.
Dalam Buku Filsafat Umum Zaman Now dijelaskan bahwa Filsafat umum mencakup
kajian tentang persoalan kesatuan, keseragaman, serta hubugan di antara segenap
ilmu. Kajian ini terkait dengan masalah hubungan antara ilmu dengan kenyataan,
kesatuan perjenjangan, susunan kenyataan, dan sebagainya. Filsafat ilmu khusus,
yaitu kajian filsafat ilmu yang membicarakan kategori-kategori serta
metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu atau dalam
kelompok-kelompok ilmu tertentu, seperti dalam kelompok ilmu pendidikan.
Seiring dengan berkembangnya roda kehidupan yang sekarang sudah sampai abad
21 yang dikenal sebagai era milenial. Dalam buku ini Hamidulloh Ibda
menjelaskan beberapa definisi dari ,
“generasi mileniall” didominasi mereka “Generasi Y” (generasi yang lahir di
atas tahun 1980-an - 1997). “Generasi Y“ ini merupakan eranya mereka yang hidup
setelah “Generasi X”. Generasi milenial, juga sudah selesai karena sekarang
eranya sudah “Generasi Pascamilenial” yang dikenal dengan “Generasi Z”
(generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2014). Setelah
“Generasi Z”, sekarang sudah mulai datang “Generasi Alfa” (generasi yang lahir
setelah tahun 2010 dengan usia paling tua adalah anak-anak usia 5 tahun). Satu
akar kata dengan kata “alfa” adalah “Alfatihah”, “Alfabet”, “Alfanumerik” dan
kata atau idiom “Alfun”. Alfatihah merupakan ummul kitab, surat
pembuka dalam Alquran. Sementara alfa merupakan nama huruf pertama abjad
Yunani, bisa berarti yang pertama, permulaan. Sedangkan alfabet adalah abjad.
Makna dari alfanumerik sendiri berarti rangkaian aksara yang dapat terdiri atas
huruf, angka, tanda baca, atau lambang Matematika.
Sekarang dari definisi dan analisis generasi ke generasi secara rumus
konvensional-digital di atas, Hamidulloh Ibda bisa mempetakan bahwa generasi
milenial (Generasi Y), kemudian generasi Pascamilenial (Generasi Z), dan
Generasi Alfa, adalah mereka yang hidup dan duduk di bangku SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA bahkan mahasiswa. Hamidulloh Ibda beranggapan bahwa mereka merupakan
generasi yang hidup dalam “benua maya” dan dalam lingkungan internet. Untuk Generasi
Alfa sendiri dalam konteks ini, bisa dikatakan sebagai generasi wahid, pertama,
awal, lalu pembaharu, pemula, pelopor, generasi pertama setelah generasi yang
ada sebelumnya, dan mendominasi kehidupan, terutama di dunia pendidikan.
Jadi itu adalah sekilah gambaran dari Buku Filsafat Umum Zaman Now. Selain itu buku ini merupakan bahan ajar kuliah yang dalam penyusunannya, Hamidullah Ibda menggunakan riset perpustakaan atau kajian pustaka, serta kajian empirik lapangan, khusunya di dunia pendidikan. Bab pertama, mendekonstruksi ilmu, filsafat, dan agama. Bab kedua, mengkaji ruang lingkup filsafat. Bab ketiga, membedah filsafat manusia. Bab keempat, menguliti konsep diri (self concept) dalam perspektif filsafat. Bab kelima, membedah akal-badan, dan relasi keduanya. Bab keenam, mengkaji manfaat, implikasi filsafat, dan hubungannya dengan bidang ilmu pendidikan. Bab ketujuh, membedah metodologi dan klasifikasi filsafat ilmu dari para filsuf. Bab kedelapan, membahas perkembangan ilmu. Bab kesembilan, membahas hubungan antara ilmu dengan value (nilai). Bab kesepuluh, membahas relevansi nilai-nilai Islam bagi pengembangan ilmu.
Kelebihan Buku
Buku ini dapat menyampaikan maksudnya dengan baik. Dan juga disertai riset perpustakaan atau kajian pustaka yang tentunya dapat membari keyakinan terhadap pemahaman pembaca. Topik-topik permasalahan yang disajikan pun berkaitan dengan kehidupan masyarakat saat ini, sehingga bisa lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, pembahasan teori yang ada sesuai dengan pemahaman penulis yang juga dilengkapi oleh beberapa ahli/ilmuan filsafat membuat buku ini menjadi lengkap dan mempunyai cirikhas tersendiri.
Kekurangan Buku
Bagi anak kuliah dan juga orang yang memahami filsafat mungkin buku ini sangat bermanfaat dan sangat membantu, tetapi ketika buku ini di baca oleh orang yang baru mengetahui filsafat ataupun anak sekolah akan membuat mereka bingung. Karena dalam memahami filsafat membutuhkan pemahaman yang ekstra dan waktu yang cukup lama. Selain itu ada beberapa kata yang tidak tersusun rapi dan ada juga kata yang salah dalam penulisannya.
Tambahkan Komentar