Oleh : Nurlatifah
Mahasiswi PGMI
STAINU Temanggung
Filsafat
merupakan kajian masalah umum dan mendasar tentang persoalan seperti
eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikirn, dan bahasa. Filsafat menjadi cara
pandang dalam mengkaji hal-hal substansial yang erat kaitannya dengan Tuhan,
alam, dan manusia. Dengan memahami filsafat manusia akan memimiliki bekal cara
berpikir benar, logis, rasional, tidak berdasarkan mitos, dsb.
Filsafat adalah
ilmu istimewa yang menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab ilmu
pengetahuan biasa, karena masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan
biasa. Filsafat merupakan hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami secara radikal dan integral “hakikat sarwa” yang ada: hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, dan
hakikat manusia. Sifat kebenaran ilmu, filsfat, dan agama pastinya berbeda beda
kebenaran ilmu pengetahuan tidak bersifat absolut. Kebenaran ilmu pengetahuan
dapat diterima selama tidak ada fakta yang menolak kebenrannya. Namun kebenaran
ilmu pengetahuan tidak selalu memberikan jawaban yang memuasakan terhadap
masalah-masalah manusia. Kebenaran filsafat diperoleh melakukan perenungan
kefilsafatan dan sumber dari rasio sehingga menghasilakan kebenaran yang
bersifat subjektif dan solpisistik (pandangan yang menyatakan pengalaman
pribadi seseoranglah yang merupakan satu-satunya fakta dapat dipercaya),
sehingga tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan semua pihak. Kebenaran
agama bersifat mutlak karena berasal dari sesuatu yang mutlak karena berasal
dari sesuatu yang mutlak dan memberikan penyelesaian yang memuaskan bagi banyak
pihak.
Dalam kajian
filsafat, dibutuhkan objek yang jelas agar manusia tidak tersesat dan
memudahkan dalam mendeteksi kajian atau ilmu yang diteliti baik objek material
atau formal. Misalnya, manusia, alam, benda, bintang, gunung, ide, moral,
pandangan hidup, ontologi, aksiologi, epistemologi dan lainya. Dalam dunia ilmu
pengetahuan, filsafat memiliki kedudukan sentral dan pokok. Karena filsafat lah
yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia di bidang kerohanian. Metode
filsafat intinya sebuh cara dalam melakukan kinerja ilmiah. Metode sistematis,
metode historis, dan metode kritis tiga metode tersebut yang mempelajari
filsafat.
Sebagai salah
satu disiplin ilmu, pendidikan dan filsafat memiliki keterkaitan yang erat.
Filsafat merupakan acuan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Disadari
atau tidak, nampaknya dapat memengaruhi situasi dan kondisi yang memprihatinkan
seperti saat ini, kita menumpukan seluruh harapan kepada pendidikan karena
sadar bahwa hanya melalui pendidikan kita dapat memperbaiki hidup. Manusia tidak lepas dari jangkauan berpikirnya
yang mencirikan hakikat manusia. Selanjutnya ilmu pengetahuan berkembang rasa
ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Ilmu pengetahuan merupakan upaya
khusus manusia menyingkapkan sebuah realitas, agar memungkinkan manusia
berkomunikasi satu sama lain, Ilmu pengetahuan merupakan upaya khusus manusia menyikapkan
sebuah realitas, agar memungkinkan manusia berkomunikasi satu sama lain, meningkatkan
harkat kemanusiaannya.
Diri, bukan
sekedar masalah personal, namun erat kaitannya dengan manusia, alam, Tuhan dan
hakikat-hakikat lain dalam diri manusia. Sebelum memahami diri orang lain,
manusia harus memahami diri sendiri secara personal. Konsep diri atau self
concept adalah pemahaman tentang diri sendiri yang timbul akibat interaksi
dengan orang lain. Masalah diri dari sudut pandang person sangat penting. Sebab,
banyak diri-diri yang dalam diri manusia. Meskipun secara fisik adalah diri
sendiri, namun mereka banyak mengenakan topeng, berwajah ganda yang jauh
berbeda dengan pribadinya sendiri. Pada awalnya diri terbentuk melalui
interaksi dengan lingkungan, khususnya dari orang tua. Diri manusia juga sangat
erat dengan fungsi organisasi, proses dimana melihat diri seperti yang
dirasakan orang lain. pembentukan konsep diri ini melibatkan penilaian
sekelompok orang inilah yang merupakan proses labelisasi terhadap karakteristik
konsep diri seseorang.
Salah satu
kajian dalam filsafat yaitu problematika relasi antara akal dan badan, sampai
saat ini masih diperbincangkan. Relasi akal dan badan tidak pernah lepas dari
penyatuan unsur jasmani dan rohani pada diri manusia sendiri. Untuk itu agar
manusia menjadi makhluk sempurna, ia perlu mendalami kekayaan yang diberikan
Tuhan padanya, berupa akal dan badan, serta relasinya untuk bahan atau kekuatan
transformasi dalam kehidupan. Kesempurnaan manusia ketika memiliki badan
sempurna, akan tetapi juga mampu metransformasikan akalnya melalui gerakan
badannya. Jika demikian yang harus dilakukan berupa menggerakan tradisi iman,
ilmu amal, atau zikir, pikir dan amal saleh. Filsafat membantu kita memahami
sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya, membantu mengerti tentang diri
kita sendiri dan dunia kita, membantu kita lebih kritis, mengebangkn kemampuan
kita dala menalar secara jelas, membedakan argumen yang baik dan yang buruk,
menyampaikan pendapat lisan dan tertulis secara jelas, tadi merupakan manfaat
filsafat.
Hubungan
filsafat dengan pendidikan, dapat dilihat dan dianalisis dalam pengembangan
kurikulum pendidikan islam, yang dapat dilihat dala komponen-komponen
kurikulumnya yang meliputi tujun, isi, pola belajar mengajar atau strategi
pembelajaran dan evaluasinya, dalam pengembangan kurkulum, selalu ada “landasan
filosofis” dalam kurikulum itu sendiri. Filsafat dan pendidikan berupa hubungan
interaktif dalam lingkaran kultural dan pada akirnya menghasilkan apa yang disebut
dengan filsafat pendidikan.
Dalam ilmu umum,
terdapat banyak metodologi dan klasifikasinya. Metodologi bisa di artikan ilmu
yang membicarakan tentang metode-metode. Intinya metodologi merupakan bagian
epistemologi (teori pengetahuan) yang mengkaji tentang urutan langkah-langkah
yang ditempuh agar pengetahuan yang dperoleh memenuhi ciri-ciri ilmiah.
Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah
penlaran yang tepat. Filsafat bisa diklasifikasikan menurut daerah geografis dn
budaya. Pada dewasa ini, filsafat bisa dibagi menjadi tiga, yaitu filsafat
barat, filsafat timur dan filsafat islam. Pemikiran filsafat timur menekankan
peranan intuisi dan pengalaman individu, sedangkan pemikiran filsafat barat
sebagian besar lebih erfokuskan pada kemampuan akal budi dalam menganalisis
data empiris. Dalam kajian ini, ada beberapa filsuf seperti Rene Descartes,
Alfed Jules Ayer, Karl Raimund Popper, Al- Kindi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd,
juga Ar-Razi. Adapun filsafat indonesia, merupakan sebutan umum untuk tradisi
kefilsafatan yang dilakukan oleh penduduk yang mendiami wilayah indonesia.
Menurut studi Mochtar Lubis, filsafat indonesia sudah dimulai genius lokal
Nusantar di era neolitikum. Filsafat indonesia merupakan filsafat khas Nusantara.
Mulai dari kajian pendidikan, budaya, sosial, politik, ekonomi, metafisika, dan
lainnya. Filsafat indonesia bisa dikembangkan para ilmuwan, kampus-kampus
dengan berbagai metodologi.
Ilmu pengetahuan
selalu dinamis, selalu berkembang menyesusikan zaman. Banyak sekali pemagian
dan penjelasan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Semua
bergantung kurun waktu atau tinjauan literatur digunakan. Sebelum orang
mengenal ilmu dulu manusia berkiblat pada mitos. Tidak hanya orang
Nusantara/Jawa, namun juga orang Yunani Kuno, dan China.
Zaman Revolusi
Industri 4.0, pada akhir januari 2018 Kementrian Riset , Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Kemeristek Dikti) mengeluarkan gagasan literasi baru”. Wacana ini
terkait dengan kesiapan indonesia menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Di
kondisi ini mengharuskan kita memiliki empat bekal, yaitu literasi, kompetensi,
karakter, dan nasionalisme. Dalam menjalankan kehidupan ini sangat mustahil
ketika manusia tidak membutuhkan ilmu (science) dan nilai (value).
Manusia membuuhkan ilmu menjalankan hidup, baik yang konsep maupun praktis.
Sedangkan dalam hidup itu, manusia membutuhkan tata nilai agar mereka bisa
benar, baik dan nilai. Ilmu pengetahuan dan filsafa tanpa nilai akan sia-sia. Pada
era revolusi industri yang sarat akan fenomena ini mengharuskan nilai-nilai
agama termasuk islam harus tetap survive dan memberikan sumbangsih pada
perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu tanpa agama akan hampa, sedangkan ilmu
tanpa agama menjadikan buta. Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi industri sedang dalam titik puncak ekonomi global yang membawa
perubahan dari era digital menuju ke era informasi global. Era perubahan ini
disebut era Industri 4.0, yang memungkinkan otomatisasi ke semua bidang untuk tercapainya
prodiktivitas yang efektif dan efisien. Disini juga butuh peranan ilmu dan
gagasan islam dalam pengembangan ilmu juga literasi.
Kekurangan
atau kritik :
Dalam buku ini, Bahasa
yang digunakan sulit untuk di pahami untuk orang awam,terdapat kata atau
istilah yang tidak diketahui maknanya bagi pembacanya, terdapat kata yang ditulis ulang dan terdapat
kata yang salah ketik (typo) sehingga pembaca menerka nerka kata tersebut.
Kelebihan dan
Pujian :
Buku ini
menyajikan pembahasan tentang filsafat yang masa kini, pembahasan itu sangat
cocok untuk memahami konsep kehidupan baik dari diri sendiri, lingkungan dan
tentunya keagamaan. Penulis juga memaparkan beberapa literasi untuk menghadapi
era Industri 4.0. Kemudian untuk bukunya sendiri bagus, covernya juga bagus dan
kertas yang digunkan juga bagus.
Biodata Buku :
Judul : Filsafat
Umum Zaman Now
Penulis :
Hamindulloh Ibda, M.Pd
Penyunting :
Khamim Saifuddin, M.Pd.I
Desain Sampul :
Wahyu Egi Widayat
Penerbit : CV.
Kataba Group
Cetakan : 1,
Agustus 2018
Tebal : 21 x 14
cm, xv + 281 Halaman
ISBN :
987-602-50213-3-6
Tambahkan Komentar