Purworejo, TABAYUNA.com - Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo menyelenggarakan Hari Lahirnya ke 47 pada Sabtu, 06 Maret 2021. Dalam Harlah ke 47 ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan penting, salah satunya adalah kegiatan rutin yaitu ziarah ke Makam Muassis (Pendiri) STAINU Purworejo dan tokoh NU Purworejo.
Membawa tema “Melalui Refleksi dan Harapan Menuju PTNU Berkemajuan”, Harlah STAINU Purworejo ke 47 di tahun ini menjadi momentum yang sangat spesial sekaligus bersejarah. Karena di puncak acara pada akhir Maret 2021 nanti, akan ada penyerahan alih status dari Yayasan Perguruan Tinggi NU (YASPINU) Purworejo ke Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Pusat secara penuh.
Dalam sambutannya, Ketua STAINU Purworejo, Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum., menyampaikan bahwa rangkaian Harlah ke 47 ini, dimulai dengan kegiatan Ziarah ke Makam Muasis STAINU Purworejo yang juga para tokoh ulama NU Purworejo. "Alhamdulillah kegiatan ziarah berjalan dengan lancar. Kami sampaikan terima kasih kepada Ketua Panitia Harlah atas kinerjanya dalam mengelola rangkaian Harlah STAINU yang ke 47 ini,” katanya.
“Kita harus mengetahui bahwa para pendiri STAINU Purworejo memiliki tujuan yang mulia, yaitu menginginkan kemajuan NU di Purworejo salah satunya melalui Perguruan Tinggi NU ini. Maka dari itu, kita semua wajib untuk mendukung dan melestarikannya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua YASPINU Purworejo, KH. Ahmad Hamid Ak, S.Pd.I menerangkan bahwa Harlah ini merupakan momen penting untuk refleksi diri menuju STAINU Purworejo yang lebih maju dan sukses.
“Ada tiga hal penting dalam momentum ini. Pertama, harus kita akui bahwa STAINU telah berumur 47 tahun, artinya sudah dewasa. Kedua, kita lihat diri kita sendiri mana kelemahan, mana peluang dan ancaman, dan apa saja kekuatan yang kita miliki. Ketiga, ke depan kita mesti melihat Perguruan Tinggi lain untuk menggalakkan kerjasama dan kolaborasi guna meningkatkan kualitas mutu STAINU Purworejo,” terang Ketua YASPINU yang juga Ketua MUI Kabupaten Purworejo itu.
“Apalagi ke depan STAINU akan segera bergabung ke LPTNU secara penuh. Maka perlu untuk lebih serius dan semangat lagi dalam mengelola Perguruan Tinggi milik NU Purworejo ini,” tandas Ketua Tanfidziyah PCNU Purworejo 2010-2020 ini.
Setelah kegiatan ziarah ke makam muasis NU selesai, dilanjutkan acara seremoni dan potong tumpeng di Auditorium STAINU Purworejo sebagai suatu symbol rasa syukur kepada Allah SWT dan sekaligus ungkapan atau ajaran hidup mengenai kebersamaan dan kerukunan sivitas akademika STAINU, dengan Yayasan dan PCNU Purworejo selama 47 tahun ini. Acara ini ditutup dengan doa oleh KH. Kundari, salah satu Pendiri dan Pembina YASPINU. Ia berharap melalui kerukunan antar semua anggota ini, ke depan STAINU Purworejo dapat lebih maju lagi. (*)
Tambahkan Komentar