Oleh : Irsa Charisah
Mahasiswi STAINU Temanggung Jurusan Tarbiyah Progam Studi Pendidikan Agama Islam
Sering kali kita mendengar kata istiqomah yang mudah diucapkan dalam
sehari-hari, akan tetapi dalam prakteknya diperlukan usaha yang sungguh luar
biasa, betul bukan? Istiqomah adalah konsisten di jalan Allah. Karena sesungguhnya
amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun
sedikit. Seorang muslim diharapkan dalam menjalankan ibadahnya adalah secara
istiqamah dan menjaga akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga
pribadi yang istiqamah itu lebih sulit, karena memerlukan usaha yang keras dan
hati yang ikhlas supaya bisa menjadi pribadi yang istiqamah berada di jalan yang lurus.
Saat kita memilih jalan yang baik, maka sudah tentu banyak rintangan
yang menghadang di depan mata, sebabnya apa? Karena yang kita tujui adalah
jalan menuju syurga, tentunya kita meraih tidak hanya setengah-setengah, tapi
usaha yang benar-benar maksimal untuk dapat meraihnya.Di awal pastilah berat
banget terutama pas memulai. Ada godaan syetan yang begitu luar biasa yang
menghantui kita, apa itu? yaitu rasa malas dan menunda.
Istiqomah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang suci dan berkah. Manusia menyambutnya
dengan riang gembira untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Banyak keistemewaan
yang bisa kita dapatkan pada bulan Ramadhan. Salah satunya adalah pahala yang
dilipatgandakan. Tak heran, banyak umat yang berbondong-bondong untuk
menjalankan amalan yang mulia agar mendapatkan hidayah. Bulan Ramadhan menjadi
salah satu moment yang tepat untuk berhijrah dengan memperbaiki kualitas ibadah
kita dan bermuhassabah. Pada awal Ramadhan, setiap malam masjid –masjid banyak
didatangi orang-orang untuk mengikuti jama’ah shalat Tarawih setelah itu
dilanjutkan Tadarus Al-Qur’an dengan suasana yang syahdu tenang dan tentram.
Namun memasuki minggu-minggu terakhir bulan Ramadhan, semakin lama jama’ah Tarawih
kian menyusut. Hal tersebut menandakan bahwa seseorang belum dikatakan istiqomah
dalam menjalankan ibadahnya. Lantas apa arti sebenarnya istiqomah? Istiqomah
dalam islam memiliki arti menjaga segala iman dan takwa di jalan Allah dengan
tetap menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.
Allah SWT memerintahkan umatnya untuk istiqomah yang akan dijanjikan surga
baginya sebagaimana yang telah dicantumkan dalam surah Fusilat ayat 30 yang
artinya “sesungguhnya orang-orang yang mengatakan :”Tuhan kami ialah Allah
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malakat akan turun kepada
mereka dengan mengatakan :”Janganlah kamu takut dan janganlah mereka sedih ;dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Istiqomah dalam beribadah pada bulan Ramadhan memang tidaklah mudah, banyak
halangan dan godaan yang membuat kita malas untuk melakukannya. Lalu, bagaimana
sih caranya agar kita tetap bisa istiqomah pada bulan suci Ramadhan?
Yang pertama, adalah niat
dengan ikhlas setulus hati. Sebelum melakukan ibadah, niatlah di dalam hati
karena Allah. Dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan ibadahnya akan terasa
mudah dan ringan tanpa ada beban. Karean ibadah dilakukan semata-mata hanya
mengharapkan ridha dari Allah SWT. Untuk itu niat menjadi pondasi yang utama
dalam segala ibadah. Sebab, apabila segala sesuatu ibadah tanpa dilandasi
dengan niat maka amalan tersebut dianggap sia-sia.
Yang kedua, memaknai kalimat syahadat. Bukan hanya sekedar
kalimatnya yang diucapkan saja, namun tanamkan dalam hati dan merupakan simbol
keimanan seseorang. Untuk bisa tetap istiqomah, maka seoraang muslim harus bisa
memaknai arti syahadat dan mengucapkannya. Karena membaca syahadat merupakan
kewajiban sebagai orang muslim dalam beribadah.
Yang ketiga,sering membaca dan memahami Al-Qur’an. Salah satu
cara agar istiqomah dalam bulan Ramadhan adalah membaca dan memahami Al-Quran.
Membaca Al-Qur’an bisa dilakukan setiap hari setelah mengerjakan shalat. Hal
tersebut bisa membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan apabila
seorang muslim mampu memahami dan mengamalkannya maka dirinya tidak akan mudah
tergoyahkan oleh hal-hal yang mempu merusak keimanannya.
Yang keempat. Bergaul dengan orang-orang yang saleh. Memang
ketika memiliki banyak teman yang memberikan manfaat positif dalam kehidupan,
maka orang tersebut akan ikut mengerjakan hal yang baik. Begitupun sebaliknya,
ketika seseorang memiliki teman yang memberikan dampak buruk, maka ikut
terpengaruh juga dan lalai untuk menjalankan tugasnya. Untuk itu apabila seorana\g
muslim belum bisa teguh imannya dalam beribadah, sebaiknya bergaul dengan
orang-orang yang saleh. Dengan begitu semangat dan niat beribadah senantiasa
lebih terjaga karena diingatkan oleh mereka yang lebih khusuyuk dala hal
ibadahnya.
Yang kelima, selalu mengingat kematian. Sesungguhnya di dunia
hanyalah sementara sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya : “ketahuilah,
sesungguhnya kehidupan duunia itu hayalah permainan dan sendagurauan, perhiasan
dan saling berbangga di antara kaun serta belomba dala kekayaan dan anak
keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengangumkan para petani,
kemudia itu tanaman menjadi kering dank au lihat warnanya kuning kemudian
menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari
Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan
yang palsu.”(Q.S.Al-Hadid ayat 20). Jadi kehidupan yangs esungguhnya adalah di
akhirat. Untuk itu mari kita selalu mengingat kematian agar kita menjadi
istiqomah dalam beribadah.
Sahabat, yuk kita petahankan semangat dan kualitas dalam istiqomah
ibadah untuk menjaga keimanan kita dan menjadi peribadi yang lebih bertakwa.
Keep Spirit Istiqomah!
Tambahkan Komentar