Oleh Arfika Nurohmatul Azizah
Mahasiswa Ekonomi Syariah INISNU Temanggung
Di masa sekarang, banyak kegiatan manusia yang tidak lepas dari kegiatan ekonomi. Bahkan kegiatan sehari-hari selalu bersinggungan dengan kegiatan ekonomi. Manusia sebagai makhluk dimuka bumi, manusia diciptakan secara sempurna. Manusia juga diberikan akal dan daya, Allah memberikan fasilitas yang dibutuhkan manusia dan semuanya berada di bumi yang diciptakannya. Tujuan manusia dalam memakmurkan bumi adalah agar manusia dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkannnya selama di bumi, oleh karenanya manusia wajib bekerja dan berusaha.
Dengan semakin majunya peradaban manusia mampu meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Terciptanya barang dan jasa ini tidak lepas diikuti dan terkadang tidak jarang didahului oleh kebutuhan manusia itu sendiri. Produksi sejatinya merupakan puncak rantai dari distribusi dan konsumsi.
Kegiatan ini erat
kaitannya dengan pengaruh stabilitas ekonomi. Produksi sendiri bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa atau menambah nilai guna barang dan jasa itu
sendiri. Selain aktivitas untuk memenuhi kebutuhan produksi juga dapat menambah
keuntungan. Sistem produksi berarti merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan
dari prinsip produksi serta faktor produksi. Prinsip produksi dalam Islam
berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang merupakan akumulasi dari semua
proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan jenis produk yang
dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.
Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa, atau
meningkatkan nilai guna suatau barang atau jasa. Sedangkan pendapat para ahli
ekonomi yaitu produksi adalah usaha untuk menghasilkan kekayaan dari pemanfaat
sumber daya alam yang dilakukan manusia. Dari pengertian tersebut produksi
merupakan aktivitas untuk melanjutkan dan memperjuangkan sesuatu dalam
keberlangsungan kehidupan manusia. Dalam pengambilan manfaat di alam itu perlu
diperhatikan juga norma-norma dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
oleh syariat. Produksi bukanlah sesuatu yang dicetuskan kaum kapitalis,
produksi sejatinya sudah ada semenjak manusia menginjakkan kaki dibumi karena
merupakan hal yang baku dalam kehidupan manusia.Pemahaman produksi dalam islam
memiliki arti sebagai bentuk usaha keras dalam pengembangan faktor-faktor yang
diperbolehkan dan melipat gandakan in come dengan tujuan kesejahteraan
masyarakat, menopang eksitensi serta ketinggian derajat manusia.
Menurut tujuannya, produksi dalam Islam secara umum adalah untuk
mencapai falah (kebagiaan) hakiki, diantaranya yaitu memenuhi kewajiban sebagai
makhluk di bumi, beribadah kepada Allah swt dan untuk menjalankan fungsi sosial,untuk
memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga,sarana untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa secara umum,sebagai persediaan untuk generasi
yang akan datang.
Dari pernyataan diatas sangat jelas betapa pentingnya produksi bagi
kehidupan manusia untuk mendapatkan penghidupan yang baik dan layak.Semua
tujuan dalam islam sejatinya untuk menciptakan penghidupan yang maslahah bagi
semua umat manusia dan terwujudnya falah sebagai tujuan ahir dari kehidupan
manusia dan kegiatan ekonomi. Falah sendiri adalah keberuntungan jangka
panjang, dunia dan akhirat, sehingga memberikan kehidupan yang haqiqi bagi
manusia.
Pada prinsipnya kegiatan produksi tidak lepas dari syariat islam,
dimana prinsip produksi harus sejalan dengan tujuan konsumsi itu sendiri.
Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW telah memeberikan arah pada prinsip-prinsip
produksi yaitu sebagai berikut : Tugas manusia di muka bumi sebagai makhluk
adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya. Allah menciptakan bumi dan
langit berserta segala apa yang ada di antara keduanya karena sifat Rahman dan
Rahiim-Nya kepada manusia, Islam selalu mendorong kemajuan dibidang produksi.
Menurut Yusuf Qardhawi, Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang
didasarkan pada penelitian, eksperimen, dan perhitungan. tetapi Islam tidak
membenarkan penuhan terhadap hasil karya ilmu pengetahuan dalam arti melepaskan
dirinya dari Al-qur’an dan Hadis,teknik produksi diserahklan kepada keingunan
dan kemampuan manusia. Nabi pernah bersabda: ”kalian lebih mengetahui urusan
dunia kalian.” Dan yang terahir dalam berinovasi dan bereksperimen, pada
prinsipnya agama Islam menyukai kemudahan, menghindari mudarat dan
memaksimalkan manfaat.
Selain prinsip-prinsip produksi adapun kaidah-kaidah yang mendasari
produksi dalam islam yaitu yang pertama memproduksikan barang dan jasa yang
halal pada setiap tahapan produksi,mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk
membatasi polusi, memelihara keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam,produksi
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai
kemakmuran, produksi dalam islam tidak bisa dipisahkan dari tujuan kemandirian
umat. Untuk itu hendaknya umat memiliki berbagai kemampuan, keahlian, dan
prasarana yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan spiritual dan material juga
terpenuhinya kebutuhan perkembangan peradaban,meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia baik kualitas spiritual maupun mental dan fisik.
Terciptanya produksi yaitu semenjak manusia lahir dimuka bumi ini.
System ekonomi islam adalah system yang terlahir diatas prinsip-prinsip syariat
islam yang tertata dalam Al-Qur’an dan As-sunnah yang bertujuan untuk
kemslahatan seluruh umat manusia. Prinsip produksi dalam islam berarti
menghasilkan barang yang halal untuk kelangsungan umat manusia dan kebahagiaan
dunia dan akhirat yang dilandasi oleh hukum-hukum islam. Sebagai manusia kita
harus menghindari memproduksi barang-barang atau jasa yang bertentangan dengan
syariat agama, agar terciptanya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tambahkan Komentar