Semarang, TABAYUNA.com - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) bersama istrinya Fitri Zulfidar tiba di Semarang pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Mereka berdua menjajal keliling Indonesia dengan mengendarai Motor Kawasaki Versys 250cc.
Touring yang mereka mulai pada Rabu, 28 Juli 2021 ditargetkan akan berjalan sampai 3 (tiga) bulan kedepan untuk bisa menjangkau seluruh provinsi yang ada di Indonesia (Aceh-Papua).
“Kami dari Aceh melintasi Sumatera Barat, kemudian singgah di Bengkulu, lanjut Lampung, Cirebon, sekarang sampai di Semarang Jawa Tengah, besok pagi target harus sudah sampai Kalimantan,” terang KBA, Ketua International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS).
Kedatangan KBA bersama istri disambut hangat oleh Haerudin, M.H., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng dan Prof. Dr. Syamsul Maarif, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Jawa Tengah.
“FKPT Jateng dan Kesbangpol Jateng sangat senang mendengar KBA akan melintas Jawa Tengah, bahkan Bapak Haerudin sudah mempersiapkan jejamuan dari pagi Selasa (10/8/2021). Namun karena terkendala teknis hingga KBA sampai Semarang sekitar sore hari, sedang esok pagi harus sampai di Kalimantan, maka silaturrahmi harus ditunda dan akan di planning setelah menyelesaikan touring,” terang pengasuh Pesantren Riset Al Khawarizmi.
Sebagai kepanjangan tangan dari BNPT, FKPT memang bertugas untuk koordinasi dengan seluruh stake holder dalam rangka menguatkan imun ideologi masyarakat agar tidak terpapar paham radikal terorisme dan ekstrimisme.
Sebagaimana FKPT Jawa Tengah bersinergi dengan para ulama dan umara serta stakeholder lainnya dalam mencegah penyebaran virus ideologi radikal terorisme di masyarakat.
“Kami mengusung tema Touring Indonesia Harmoni dalam kegiatan ini. Tujuannya adalah sosialisasi program BNPT tentang Indonesia harmoni, silaturrahim dengan kekayaan budaya nusantara, termasuk memperkenalkan kearifan lokal provinsi Aceh, dan mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan kearifakn lokal yang terbukti menjadi imun dari virus ideologi radikalisme, ekstrimisme dan terorisme,” jelas KBA yang jug dosen UIN Ar Raniry Banda Aceh.
Diskusi yang gayeng dan ger-geran mewarnai sarasehan penyambutan KBA yang sampai di Semarang pada sore hari.
“Kami sangat senang atas kedatangan Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad bersama istri di Jawa Tengah. Sharing pengalaman dan sinergitas semua pihak untuk bersama-sama saling menguatkan hubbul wathon minal iman kepada masyarakat agar tidak ada lagi warga yang terjerumus kepada paham radikal dan terorisme merupakan jihad yang harus kita perjuangkan bersama agar Indonesia semakin harmoni,” sambut Dekan FPK UIN Walisongo.
Hariono alias Yusuf, mantan narapidana terorisme, Ketua Yayasan Persadani- ikut hadir menyambut kedatangan Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad bersama istri.
Baginya, silaturrahim dan sinergitas tangkal radikal terorisme perlu terus digiatkan karena radikalisasi dan terorisme juga terus berkecambah apalagi di masa pandemi dan era sosial media.
Pada kesempatan itu, Yusuf bercerita pengalaman saat menjadi anggota kelompok radikal, saat dipenjara, hingga proses kembali kepada NKRI.
Selain sharing pengalaman dan diskusi tentang upaya tangkal radikal terorisme, Prof. Syamsul Maarif juga memberikan oleh-oleh berupa buku ilmiahnya yang berjudul “Membangun Ilmu Pendidikan Nusantara” kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA).
“Semoga diberi kesehatan dan keselamatan dalam touring Indonesia Harmoni. Jangan kapok mampir di Jateng. dan mari kita jaga silaturrahmi dengan diskusi-diskusi lanjutan via daring/luring yang lebih menarik dilain kesempatan," tutup Ketua ISNU Kota Semarang. (Tb44).
Tambahkan Komentar