Oleh Fina Nikmatul Hasna
Ketersediaan sumber daya manusia saat ini di Indonesia mencapai 270juta jiwa.Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil(Dukcapil) Kementrian Dalam Negeri(Kemendagri) mencatat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 137,52 juta laki-laki,dan 134,71 juta berjenis perempuan.Dapat disimpulkan bahwa penduduk saat ini dominan laki-laki.Mengingat semakin banyaknya sumber daya manusia membuat kita untuk sadar betapa pentingnya meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
Meningkatkan mutu sumber daya manusia dapat dimulai dari diri kita sendiri,kemudia jika kita sudah memenuhi target SDM yang dinilai mutu maka kita bisa mencoba meningkatkan mutu disekitar kita.Kualitas mutu sumber daya manusia dapat menyangkup mengenai kemampuan,baik kemampuan fisik,intelektual pengetahuan,maupun kemampuan psikolok,serta beberapa kriteria yang sesuai dengan pekerjaan yang akan kita lakukan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang
tidak dapat dilepaskan dalam sebuah
organisasi,lembaga,instansi,perusahaan,pabrik atau apapun itu yang menyangkut
sumber daya kemanusiaan.Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia sangat
penting untuk menjalankan sebuah tujuan dalam perusahaan,untuk mencapai
keberhasilan dalam mencapai tujuan keberadaan sumber daya manusia sebagai
penggerak,pemikir,dan perencana.
Dirjen Anggara
Kementrian Keuangan(Kemenkeu),Askolani(1/7/2020) mengatakan skor Program
Penilaian Pelajar Internasional atau PISA menurun,artinya kualitas sumber daya
manusia di Indonesia belum optimal.Pada tahun ini masih sama,Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN)
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa daya saing sumber daya
manusia di Indonesia masih tertinggal dan berada di urutan 50 dari 141
negara.Dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih
rendah,entah tentang nilai pengangguran,atau rendahnya pendidikan,atau karena
pandemi yang membuat ketidakstabilan pemerintah dalam menghadapi sumber daya
manusia yang semakin meningkat.
Dapat diketahui bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi dalam pembangungan ekonomi suatu negara khususnya dalam bidang perekonomian.Pastinya dalam SDA yang melimpah maka SDM juga harus dapat memanfaatkan hal tersebut dengan maksimal,banyak yang dapat dilakukan.Untuk itu peningkatan mutu sumber daya manusai harus tetap dilakukan,agar ketersediaan sumber daya alam di Indonesia tidak terbengkalai.Peningkatan mutu sumber daya manusia dapat dilakukan melalui bidang pendidikan.Nah disini dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia kurang melek dalam penilain pendidikan,entah karena pendidikan yang semakin mahal tetapi jika kita memiliki kemampuan yang cukup setiap sekolahan pasti merekomendasikan untuk mengambil program Beasiswa untuk muridnya,atau yang berada dipedalaman susah dalam penjangkauan wilayah sekolah,dapat juga karena pendidikan tidak terlalu penting,yang penting kita punya kekuatan yang besar untuk bekerja walaupun hanya sebatas kuli.
Rata-rata buruh kuli atau pabrik lulusan sekolah menegah pertama sudah dapat masuk bahkan tanpa ada seleksi,semua bisa masuk asalkan memiliki kekuatan yang mampu,tetapi pekerjaan kan tidak hanya itu jika hanya mengandalkan buruh kuli atau pabrik,siapa yang akan mengurus negara ini untuk maju kedepan? kalau bukan kita siapa lagi?.Jadi mindset atau pola pikir masyarakat Indonesia juga harus berubah seiring zaman,karena kita hidup mengikuti zaman bukan zaman yang mengikuti kita.
Jika tidak melalui pendidikan dapat melalui pelatihan kerja seperti BLK(badan latihan kerja) yang menyediakan beberapa ketrampilan agar kita memiliki wawasan seperti pelajar,meskipun hanya mendapat sertifikat kerja bukan ijazah tapi skill yang kita punya dapat diasah dan berguna untuk mencari pekerjaan yang layak,hal itu juga dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia.Pada masa ini terdapat program kartu prakerja,program ini merupakan pengembangan kompetisi kerja dan kewirausahaan yang dituju untuk pencari pekerjaan yang terkena pemutusan hubungan kerja(PHK).
Pakar Ekonomi dan Fakultas Binsnis(FEB
UNS) Dr.Izza Marfuhah,SE M.SI mengatakan bahwa evektifitas program ini dapat diukur melalui tiga tahap yaitu pra
pelaksanaan,pelaksanaan dan output atau hasilnya.Jadi pemerintah sudah
memberikan kebutuhan masyarakat dengan baik,hanya saja masyarakat dihimbau
untuk tidak menyepelekan program-program positif yang diadakan pemerintah guna
meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia.Untuk itu meminimalisirkan tingkat
pengangguran,kita tidak boleh menyepelekan tingkat pendidikan,skill yang kita
punya,dan jangan menghiraukan nilai-nilai negatif dalam lingkungan kita.
Sebagai anak muda yang millenial saat ini,sepantasnya kita harus meningkakan mutu sumber daya manusia guna menghadapi revormasi teknologi yang semakin lama akan membunuh keberadaan SDM akan digantikan oleh para robot yang canggih dan melebihi manusia,jangan sampai kita dijajah oleh teknologi.Harus kita yang mampu mengendalikan teknologi.Sebagai generasi muda kita harus mampu mebuat Indonesia lebih baik dan mampu bersaing dengan negara lain.
Menurut UU Kepemudaan yang dimaksud
pemuda adalah mereka yang berusia antar 18-35,yang merupakan masa perkembangan
secara biologis dan psikologis yang memiliki aspirasi semangat dalam
perubahan,pembaharuan dan progresif,dapat juga disebut sebagai agen of change.Sebagai
agen of change(agen perubahan) pemuda berperan sebagai penerus yang akan
melanjutkan perjuangan generasi selanjutnya menjadi lebih unggul.Dengan meningkatkan
kualitas,kuantitas,dan wawasan yang luas maka kita dapat berpikir maju atau
dapat merencanakan masa depan lebih cerah melalui pola pikir,ide,keteampilan
kita yang lebih tinggi.Mampu menghadapi persaingan dunia dalam berbagai bidang.
Tambahkan Komentar