Surabaya, TABAYUNA.com - Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung ikuti program Refreshment Fasilitator Provinsi (Fasprov) MI Bidang Literasi dan Sains dalam Program Madrasah Reform Realizing Education’s Promise dan Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Kementerian Agama - World Bank yang digelar di Surabaya, 13 - 16 Juli 2022.
Mereka adalah Hamidulloh Ibda yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Andrian Gandi Wijanarko Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Kegiatan tersebut juga menghadirkan 478 fasilitator provinsi dan daerah yang berasal dari wilayah timur dan tengah Indonesia.
Direktur GTK Madrasah, Dr. Muhammad Zain, saat memberikan sambutan secara virtual menegaskan program refreshment memiliki peran strategis bagi peningkatan kompetensi atau skills setiap fasilitator. Apalagi, refreshment kali ini juga menghimpun Instruktur Nasional (IN) PKB bersama fasilitator untuk meredasain pelaksanaan PKB pada level kelompok kerjanya.
Beliau juga menegaskan keberadaan IN dan Fasprof serta Fasda harus mampu mengubah paradigma berfikir guru sehingga program ini mampu menjawab dan menyelesaikan permasalahan pendidikan nasional. Pihaknya berharap IN bersama fasprov dan fasda terus bersinergi untuk memperkuat ketrampilan utama seperti ketrampilan pembelajaran abad 21 dan memperkuat 5C bagi guru, yaitu critical thinking, creativity, communication, collaboration, celebration. Kegiatan itu dibuka secara resmi Dr. Muhammad Zain dan berakhir pada 16 Juli 2022.
Sementara itu, Hamidulloh Ibda menegaskan bahwa keikutsertaan dosen PGMI di pengembangan mutu madrasah menjadi bukti pengabdian dosen dan bukti riil bahwa dosen-dosen INISNU selalu aktif di berbagai kegiatan. "Beberapa dosen juga terpilih menjadi penggerak literasi, pengajar guru penggerak, dan lainnya. Banyak juga yang menjadi tim penyusun buku, modul ajar, naskah akademik Perda, AKMI, reviewer jurnal, dan masih banyak lagi," beber dia.
Menjadi Fasprov tidak mudah, karena harus mengikuti seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara, dan pelatihan ketika lulus baru dinyatakan menjadi fasilitator untuk melatih Fasda di tingkat kabupaten/kota.
Selanjutnya, Andrian Gandi W mengungkapkan refreshment fasilitator kali ini memberikan penguatan kompetensi fasilitator, dengan mengintegrasikan transformasi digital dengan modul yang telah disusun. Pihaknya berharap keikutsertaannya dalam program ini dapat memberikan kontribusi bagi sains MI. (*)
Tambahkan Komentar