Oleh Virama Isaroh
Mahasiswa INISNU Temanggung
Pendidikan anak usia dini adalah embatan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dan lingkungan lainnya dengan tuuan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, pendidikan untuk anak usia dini perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan aspek-aspek ketrampilan pada anak usia dini. Pendidik harus faham dalam pembelajaran pendidikan anak usia dini adalah pembelaaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktivitas guru dalam menciptakan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah di programkan.
Pembelajaran berbasis perkembangan, pembelajaran anak usia dini yang diselenggarakan dilembaga-lembaga PAUD cenderung dilakukan secara formal serta menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pembelajaran berbasis perkembangan mengacu pada tiga hal penting yaitu usia karakteristik anak, dan konteks social budaya anak. Perkembangan mencangkup pada perkembangan anak secara holistic, program individual, pentingnya inisiatif anak, fleksibel, bermain berbagai wahanadan kurikulum terpadu.
Pembelajaran berbasis sentra adalah metode yang digunakan untuk melatih perkembangan anak. Pembelajaran yang berbasis sentra adalah model pembelajaran yang dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat ketika guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sesudah atau sebelum bermain. Sentra bermain adalah zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain sentra terdiri dari dua macam yaitu bahan alam atau sains dan balok.
Model pembelajaran adalah suatu rancangan yang menggambarkan proses perincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan atau perkembangan.Prosedur pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, yakni prosedur pembelajaran berbasis sentra. Selanjutnya. Prosedur pembelajaran dalam mendidik anak usia dini pada umumnya mengacu pada prosedur umur yang mencangkup pengelolaan kelas, prosedur kegiatan, dan penilaina.
Manajemen kesiswaan dalam meningkatkan mutu pembelajaran, setiap anak yang dilahirkan di dunia telah dilengkapi dengan berbagai potensi, meskipun demikian berbagai potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baiktanpa lingkungan yang kondusif dan bantuan dari orang dewasa disekitarnya. Fantasi anak sudah muncul saat anak usia dini, dan akan berkembang dalam rentang 3 tahun sampai 6 tahun adalah masa dimana kita bisa mengajarkan atau mengarahkan anak pada kemampuan dan potensi anak.
Kemampuan anak belajar pada usia dini adalah kecerdasan linguistic yang dapat dirangsang melalui berbicara, mendengarkan, menulis, membaca dan bercerita. Yang kedua kecerdasan logika-matematik yang dapat dirangsang melalui kegiatan menghitung dan membedakan bentuk. Yang ketiga kecerdasan visual-spesial yang dapat dirangsang melalui bermain bolak balik dan bentuk-bentuk. Ke empat kecerdasan musical yang dapat dirangsang melalui irama, nada dan bertepuk tangan. Ke lima kecerdasan linguistic yang dapat dirangsang melalui gerakan, tarian dan olahraga. Ke enam kecerdasan naturalis yang dapat dirangsang melalui pengamatan lingkungan dan bercocok tanam. Ke tujuh kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia yang dapat dirangsang melalui bermain bersama teman. Ke delapan kecerdasan spiritual yaitu kemampuan mengenal ciptaan allah yang dapat dirangsang melalui penanaman nilai- nilai moral agama.
Terimakasih.
Tambahkan Komentar