Oleh Yayah Uffy laily
Pentingnya anak dalam mendapatkan pendidikan, dan pentingnya anak usia dini dalam perkembangan manusia serta keseluruhan, maka pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu diberikan melalui berbagai rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar lebih siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam hal ini, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, serta menjadi fondasi perkembangan kepribadiannya. Anak yang mendapatkan pendidikan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan fisik dan mental, yang akan berdampak pada peningkatan motivasi, prestasi, dan kinerjanya, sehingga akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan berbagai potensinya.
Pendidikan aswaja menjadikan ajaran Rasulullah sebagai acuan untuk mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan yang sesuai dengan pemikiran islam. Masyarakat khususnya anak usia dini perlu mendapatkan pendidikan yang tidak hanya mengembangkan pengetahuan tetapi juga pendidikan ber-akhlakul karimah. Pendidikan aswaja dapat memberikan kontribusi tersebut dengan memberikan pemahaman yang menjadikan Rosulullah menjadi suri tauladan dalam kehidupan.
Model manajemen pendidikan yang baik adalah manajemen yang bersifat dinamis, progresif, dan memiliki unsur pemberdayaan dan penguatan. Salah satu model manajemen yang dapat dilakukan adalah manajemen partisipatif yang mengedepankan kolektivitas, teamwork, solidaritas, kohesivitas, dan kualitas kinerja. Perencanaan dalam manajemen partisipatif adalah perencanaan yang melibatkan semua pihak dalam kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pemanfaatan program yang direncanakan. Manajemen adalah kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan orang-orang lain. Manajemen pendidikan aswaja dapat memberikan penyuluhan terhadap anak usia dini berupa pendidikan ber-akhlakul karimah yang membentuk karakter generasi muda. Sehingga akan terbentuk generasi yang bermoral dalam bermasyarakat maupun dalam lingkup aktivitas media sosial. Pendidikan karakter dalam dunia pendidikan sangatlah penting terutama untuk anak usia dini, menanamkan karakter sejak dini sangat penting sebagai bekal kehidupan yang terus berlanjut.
Hal tersebut yang dilakukan oleh RA. Masyithoh Al Iman Tlogorejo Temanggung dalam mengelola dan mengembangkan potensi pada diri anak. Dalam hal ini adalah pembiasaan pendidikan nilai agama dan moral. Dalam kesehariannya anak-anak diajarkan sebelum memulai pelajaran atau pembelajaran pembiasaan berwudhu setiap kali masuk kelas yang kemudian mengikuti tadarus Al Qur’an dengan membaca surat-surat pendek dilanjutkan dengan bersholawat dan melakukan sholat fardhu terutama sholat subuh beserta doa qunut bersama dan berjama’ah. Anak diajarkan untuk mandiri dengan melakukan kegiatan beribadah bersama dengan pendampingan para pendidik. Penanaman karakter di mulai sejak usia dini, maka dari itu sebelum masuk sekolah dasar anak-anak diajarkan untuk melakukan pembiasaan yang diajarkan oleh para pendidik di RA, terutama dalam pembiasaan tadarus Al Qu’an yang dilakukan setiap pagi sebagai sarana siraman rohani untuk anak-anak agar lebih siap dalam menerima pengetahuan dan pembentukan karakter yang santun. Akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang sangat penting, baik secara individu maupun dalam bermasyarakat. Masyarakat dan negara tergantung bagaimana keadaan akhlaknya. Dalam kaitan ini pula, kita melihat bahwa tidak pernah suatu bangsa jatuh karena krisis intelektual, tetapi suatu bangsa jatuh karena krisis akhlak.
Dengan manajemen yang sudah di rancang pihak sekolah, serta motivasi dan inovasi yang dikembangkan oleh para pendidik, melahirkan generasi yang berakhlaqul karimah dengan dimotivasinya anak untuk bisa tampil berani dan percaya diri, seperti mengikuti perlombaan, terbukti dengan mengikutkan anak ke berbagai perlombaan tingkat TK, RA Tlogorejo mendapatkan kejuaraan di tingkat kecamatan di lanjutkan di tingkat provinsi dalam jenis perlombaan sholat subuh beserta doa qunut. Ini bukti bahwa penanaman pembiasaan karakter aswaja pada anak menghasilkan generasi yang diharapkan guru serta orang tua murid.
Di tulis oleh Yayah Uffy Laily, Mahasiswa PIAUD Semester 5 INISNU Temanggung
Tambahkan Komentar