Purworejo, TABAYUNA.com - Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatu Ulama (STAINU) Purworejo, Jawa Tengah memiliki dua dosen yaitu Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd. dan Siti Anisatun Nafi’ah, S.Hum., M.Pd., berhasil memenangkan lomba riset skala nasional yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Purworejo tahun 2023, Jum’at (16/06/2023).
Kedua dosen tersebut mengambil action research dengan tema bidang pemberdayaan sosial (SDM). Judul riset yang diusung yaitu ‘Model Penguatan Manajemen Modal Sosial Pengelola Wisata Religi di Loning Purworejo’. Topik ini dianggap relevan diangkat karena selain sejak awal STAINU Purworejo telah cukup banyak melakukan riset dan pendampingan pada beberapa wisata religi di Purworejo, peneliti melihat adanya potensi dan keunggulan yang dimiliki Pengelola Wisata (SDM) sekaligus tempat Wisata Religi Tuan Guru Loning di Desa Loning Kemiri untuk dapat dikembangkan lebih optimal.
Banyaknya situs dan tempat wisata religi di Kabupaten Purworejo ternyata tidak sebanding dengan kualitas pengelolaan dari para pengelola wisata tersebut. Tentu banyak permasalahan disana, baik itu materi maupun non-materi. Namun, problem utama dari segala permasalahan dalam pengelolaan wisata religi adalah manajemen SDM. Sesuai dengan visi-misi dan program Kabupaten Purworejo, yakni pengembangan SDM dan pariwisata, serta selaras dengan program pemerintah melalui Kementerian Agama RI yaitu penguatan moderasi beragama melalui situs sejarah dan kebudayaan lokal, maka penting kiranya mendukung program tersebut melalui tawaran model baru dalam manajemen SDM bagi pengelola wisata religi di Kabupaten Purworejo.
Pihak Bappedalitbang menyampaikan bahwa dari puluhan proposal riset yang masuk, hanya dari STAINU Purworejo yang memenuhi syarat passing grade. Artinya ia menjadi satu-satunya proposal yang sesuai dengan visi dan program pemerintah daerah, memaparkan metodologi penelitian yang tepat dan memiliki mitra (sasaran) penelitian yang jelas. Bappedalitbang berharap nantinya hasil penelitian ini dapat menjadi contoh (role model) bagi manajemen pengelolaan wisata religi beserta pengelolanya di kawasan wisata religi lainnya di Kabupaten Purworejo.
Sebagaimana yang diketahui, lomba riset Bappedalitbang ini diikuti oleh 24 proposal riset yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terutama wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dua dosen STAINU Purworejo berhasil lolos dalam tahap administrasi, presentasi hingga pengumuman akhir. Hadiah yang diperoleh dari lomba riset ini senilai Rp 20.000.000,-. Dalam tiga tahun terakhir, dosen dan mahasiswa STAINU Purworejo memang telah menyabet berbagai prestasi baik skala nasional maupun internasional. Tentu ini dapat menjadi modal kepercayaan diri bagi STAINU Purworejo, walaupun Sekolah Tinggi, namun tidak berarti tertinggal dari institut maupun universitas. STAINU Purworejo memiliki SDM (sivitas akademika) muda yang terampil dan mampu dibawa maju-progresif konsisten dalam mempertahankan segudang prestasi bahkan meningkatkan lagi guna mewujudkan Perguruan Tinggi NU yang unggul dan kompetitif bereputasi internasional. (TB44).
Tambahkan Komentar