Oleh Durotus Sa'adah
Prodi PIAUD
fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung
Anak didik perlu difasilitasi agar dapat tumbuh dan berkembang optimal. Salah satu layanan yang diberikan adalah kegiatan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh semua pihak sejak dini (Hellen, 2002). Apa itu bimbingan konseling? Apa tujuan bimbingan konseling itu dan untuk siapa? Perlukah anak usia dini melakukan bimbingan konseling?
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar mampu memahami, menerima, dan mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi dan kemampuan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan.
Sedangkan konseling adalah salah satu teknik pelayanan bimbingan dengan tujuan agar mampu memperoleh pemahaman yang baik terhadap dirinya, mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya, dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi ke arah perkembangan yang optimal.
Jadi, bimbingan konseling mempunyai pengertian sebagai bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan harapan klien mampu memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Bimbingan dan Konseling AUD merupakan upaya memfasilitasi dan membantu guru dan orangtua AUD dalam mengembangkan potensi/tugas-tugas perkembangan secara optimal dan mengatasi permasalahan yang dihadapi AUD, meliputi aspek kultural, sosial emosional, pembelajaran, psikologis, dan lingkungan. Dan dapat dilaksanakan di ruang khusus atau di ruang belajar PAUD yang memenuhi persyaratan yaitu menjamin kerahasiaan, aman dan nyaman bagi AUD.
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) merupakan tingkatan pendidikan pertama di mana di usia ini anak didik berada pada tahapan perkembangan yang dikenal dengan masa emas (golden age), sehingga anak didik akan mudah diarahkan untuk tumbuh dan berkembang optimal dalam melaksanakan tugas perkembangannya yang meliputi aspek intelektual, emosional, minat bakat, sosial, maupun aspek adaptasi. Asumsi dasar yang melandasi bahwa PAUD memerlukan bimbingan dan konseling adalah kesetaraan PAUD sekarang ini dengan pendidikan dasar dan menengah. Jika di lingkungan pendidikan dasar dan menengah bimbingan konseling sangat dibutuhkan, otomatis PAUD juga membutuhkannya. Selain keahlian dan pengalaman pendidik, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kecintaan yang tulus pada anak, berminat pada perkembangan mereka, bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki pada anak, hangat dalam bersikap dan bersedia bermain dengan anak.
Kegiatan bimbingan dan konseling pada anak usia dini bertujuan untuk :
Membantu orangtua dan guru untuk dapat mengerti, memahami, dan menerima anak sebagai individu dengan kekurangan dan kelebihan yang dimilkinya.
Membantu orangtua dan guru dalam mengatasi gangguan belajar, sosial dan emosi pada anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga di rumah dan di sekolah.
Membantu orangtua dan guru dalam mengambil keputusan untuk memilih sekolah bagi anaknya sesuai dengan tingkat kecerdasan, kemampuan fisik, mental dan inderanya.
Memberikan informasi pada orangtua dan guru untuk dapat memahami dan mendampingi anak usia dini dalam meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan karakteristik perkembangannya.
Layanan bimbingan dan konseling pada anak usia dini dilakukan untuk membantu guru dan orangtua agar anak mampu :
Mengenal kemampuan diri, sifat, kebiasaan, dan kesenangannya.
Mengembangkan potensi yang dimiliki.
Mengatasi kesulitan yang dihadapi anak sesuai dengan tahap dan karakteristik perkembangannya.
Menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Diselenggarakannya bimbingan dan konseling di lembaga PAUD adalah mengantisipasi atau mengambil tindakan preventif terhadap munculnya perilaku bermasalah tersebut. Dengan demikian, sesungguhnya bimbingan dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah perilakunya saja, melainkan juga kepada mereka yang tidak berperilaku masalah. Tentunya, mencegah akan jauh lebih mudah daripada mengobati. Asas ini pula yang akan diberlakukan di dalam bimbingan konseling di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan kata lain, mencegah munculnya perilaku bermasalah pada anak-anak jauh lebih mudah daripada mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa.
Tambahkan Komentar