Oleh Risma Kumala Azhari
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah INISNU Temanggung
Dalam kehidupan sehari-hari diberbagai kalangan masyarakat baik itu orang tua, anak muda bahkan anak-anak semua sudah pandai mengoperasikan alat komunikasi yang tidak asing lagi bagi kita yaitu handphone. Tidak heran jika saat ini di suatu tempat yang dulunya diramaikan oleh anak-anak yang berkelompok untuk bermain bersama sudah sepi karena anak-anak lebih memilih untuk tetap dirumah. Mereka di rumah tidak lain hanya untuk bermain handphone seperti game online, ataupun bermain dengan salah satu aplikasi untuk hiburan mereka. Sedangkan untuk bermain bersama teman-temannya tidak mau karena mereka sudah menganggap permainan jaman dulu (jadul). Dengan bermain handphone anak-anak akan lupa bagaimana cara berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya. Bahkan jika ada orang di samping mereka kemungkinan kecil mereka akan menyapanya, karena sudah sibuk dan fokus pada apa yang mereka mainkan.
Dizaman saya kecil dulu belum ada handphone android seperti saat ini, jadi setiap pulang sekolah kami bermain bersama dihalaman rumah salah satu teman kami. Permainan akan berlangsung sampai sore hari disaat adzan asar berkumandang, kemudian pulang ke rumah masing-masing dan berangkat mengaji bersama-sama. Pada saat itu hubungan antar teman sebaya sangatlah baik, bisa dibilang kami bersama-sama mulai dari mata terbuka sampai dengan mata terpejam lagi. Namun berbeda dengan sekarang, tidak sedikit orang tua yang memilih anaknya untuk tetap berada di rumah daripada bermain panas-panasan di luar rumah. Tidak sedikit pula anak yang menjadi kurang akrab dengan orang-orang disekelilingnya atau bahkan dengan teman sebaya saja mereka tidak kenal.
Perkembangan teknologi
Di zaman yang mulai maju seperti saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi pun semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini sangat melekat dengan yang namanya internet. Teknologi diciptakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia, karena dengan adanya teknologi ini manusia bisa menyelesaikan pekerjaannya hanya dengan duduk manis. Pekerjaan akan selesai dengan baik apabila sudah paham dan menguasai tentang teknologi yang semakin berkembang ini. Namun disisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan efek yang menyebabkan kendala. Seperti halnya jika teknologi harus terhubung melalui intenet, sedangkan ada sebagian daerah plosok yang tidak mempunyai sinyal yang kuat. Sehingga untuk menggunakan teknologi tersebut harus mencari sinyal ke tempat yang banyak sinyalnya. Dalam kehidupan sosial disuatu masyarakat pun juga akan mengalami perubahan, baik itu secara lambat maupun secara cepat. Sebagai salah satu contoh perubahan dimasyarakat yaitu pada permainan tradisional anak-anak yang saat ini mulai pudar dan tergantikan dengan adanya permainan modern yang semakin digemari oleh anak-anak.
Saat ini banyak yang memanfaatkan teknologi untuk membuka usaha, misalnya menciptakan aplikasi game. Dengan menciptakan aplikasi game tersebut orang yang menciptakan game mendapatkan honor dari orang-orang yang meng-instal game tersebut. Ada pula yang membuka usaha warnet, namun mirisnya di warnet tersebut kebanyakan pengunjungnya didomisili anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) yang dimana seharusnya pada usia ini anak-anak masih bermain permainan tradisional dengan teman-teman mereka. Sedangkan di warnet tanpa ada pengawasan dari orang tua bisa jadi anak-anak menyalah gunakan dengan melihat situs-situs yang tidak mendidik. Kurangnya pengawasan dan pemahaman tentang teknologi dapat menjadikan faktor utama penyalahgunaan teknologi pada anak, sehingga dari yang semula manfaat bagi kehidupan dapat berubah menjadi ancaman bagi kehidupan.
Anak-anak menjadi malas untuk bergerak ketika sudah memainkan game yang memanfaatkan teknologi. Anak hanya akan duduk diam dan yang bergerak hanyalah jari-jari untuk mengontrol permainan diponsel. Dengan kurangnya anak-anak bergerak, akan menimbulkan dampak pada tubuh anak tersebut seperti pada pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, perkembangan sosial, emosional, bahkan mental anak pun akan terpengaruh. Untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dibutuhkan aktivitas fisik yang memadai, karena anak tidak hanya butuh vitamin dan nutrisi melaikan juga membutuhkan pelatihan fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan akan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh anak. Aktivitas fisik yang sering dilakukan anak-anak adalah bermain, bermain yang dimaksudkan bukan bermain ponsel melainkan bermain permainan tradisional anak-anak.
Permainan tradisional sudah tergantikan?
Permainan tradisional merupakan permainan yang berasal dari budaya masyarakat setempat dan dimainkan turun-temurun oleh anak-anak ditempat tersebut. Permainan tradisional anak-anak tidak hanya menyenangkan namun juga bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan tumbuh kembang anak. Didalam permainan tradisional anak juga terdapat nilai-nilai positifnya seperti kejujuran, kerjasama, tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih banyak lagi yang mana hal-hal tersebut dapat membangun karakter anak.
Permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Inilah yang membedakan permainan tradisional dengan permainan modern seperti game yang ada diponsel. Pada umumnya permainan tradisional dimainkan secara bersama-sama sehingga membutuhkan lebih dari satu orang untuk memainkannya, berbeda halnya dengan permainan modern. Dalam permainan modern kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan malah cenderung diabaikan karena kebanyakan permainan modern berbentuk individu dimana anak dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya. Sekalipun dimainkan oleh beberapa anak, kemampuan interaksi anak dan temannya tidak terlalu terlihat karena anak-anak akan terfokus pada permainan yang ada dihadapannya. Mainan modern cenderung bersifat agresif, sehingga tidak mustahil jika anak bersifat agresif karena pengaruh dari mainan ini. Tidak menutup kemungkinan anak-anak akan sulit mengendaikan emosi karena banyak bermain degan game diponsel.
Teknologi juga dapat mengubah kebudayaan dengan cepat. Pada umumnya manusia harus saling berinteraksi dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Namun hadirnya teknologi saat ini mampu mengubah dengan cepat. Generasi millenial cenderung hidup dengan individualis yang mengejar pola gaya hidup yang eksis di sosial media. Bahkan bisa jadi akrabnya hanya di sosial media sedangkan jika bertemu langsung jangankan bertukar cerita untuk menyapa saja mungkin enggan.
Perkembangan teknologi memang mempengaruhi pudarnya permainan tradisional dalam kehidupan anak-anak. Terutama dengan adanya game yang ada diponsel semakin banyak macam permainan modern, anak akan semakin lupa jika masih ada permainan tradisional yang bisa dimainkan bersama dengan teman-temannya. Namun dengan bermain permainan modern ini anak juga kurang bergaul dengan lingkungan sekitarnya, tidak mengetahui apa yang sedang menjadi topik dikalangan teman sebayanya. Semakin anak jarang bermain bersama teman-temannya, semakin kecil juga pandangan terhadap pentingnya menjaga interaksi terhadap lingkungan sekelilingnya.
Faktor pudarnya permainan tradisional anak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pudarnya permainan tradisional anak diantaranya:
Pertama, perkembangan teknologi: Hadirnya permainan modern yang lebih menarik dan mudah diakses membuat anak-anak semakin tertarik untuk bermain game diponsel.
Kedua, kurangnya ruang bermain: Semakin berkurangnya lapangan bermain dikawasan kota.
Ketiga, Kurangnya minat orang tua: Kurangnya waktu bermain antar orang tua dan anak mengakibatkan anak tidak mengenal permainan tradisional anak-anak.
Pudarnya permainan tradisional anak dapat berdampak negatif pada pertumbuhkembangan anak. Karena permainan tradisional juga mempunyai manfaat untuk perkembangan anak, karena fisik dan emosi anak terlibat langsung sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Untuk mengembalikan permainan tradisional yang mulai pudar perlu adanya dukungan dari orang tua dan masyarakat lingkungan sekitar agar anak-anak tidak hanya terpacu pada permainan yang ada diponsel. Anak-anak dapat bermain bersama dengan teman-teman untuk mempertahankan budaya masyarakat yang sudah diciptakan dari generasi sebelumnya.
Tambahkan Komentar