Oleh Retno Listya Ulva
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung
Belakangan ini sebagian masyarakat masih belum mengerti mengenai apa itu stunting, padahal di wilayah kita sendiri ada yang mengalami masalah tersebut, terutama pada anak-anak. Sekarang masalah ini sedang menjadi topik di berbagai wilayah,untuk itu stunting ini sedang menjalankan program mengenai penurunan stunting dengan beberapa cara. kemarin di wilayah saya sendiri sudah ada salah satu program dari pusat untuk menurunkan stunting yaitu memberi makanan sesuai prosedur yang sudah di tentukan selama kurang lebih 3 bulan. Untuk program tersebut ternyata juga sangat berpengaruh terhadap anak. Namun memang masih ada beberapa anak yang belum memenuhi target.
Untuk saat ini anak-anak yang belum memenuhi target tersebut diberikan semacam vitamin yang berupa serbuk. Vitamin ini dikonsumi selama 3 kali dalam waktu satu minggu. Setelah di amati stunting tidak hanya berasal dari segi makanan melainkan dari beberapa aspek seperti kebersihan khususnya di lingkungan rumah .kondisi stunting ini sering disebut dengan faktor keturunan, karena memiliki tubuh yang pendek. Stunting ini harus kita waspadahi karena bisa mengalami hambatan tumbuh kembang pada anak.upaya pencegahan stunting ini bertujuan agar anak-anak indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Pengertian
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak 1000 kehidupan hari pertama, yang dimaksud dengan 1000 hari pertama adalah sejak bayi dalam kandungan,tetapi stunting baru terlihat pada saat umur 2 tahun.
Apakah semua balita pendek itu stunting?
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua balita pendek itu stunting, tetapi anak yang stunting pasti pendek. Beberapa ciri-ciri anak yang mengalami stunting,anak yang berperawakan pendek tidak serta-merta mengalami stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut. Tumbuh kembangnya lambat Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun, kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik, anak cenderung lebih pendiam, fase pertumbuhan gigi pada anak melambat, dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama. Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit.
Penyebab stunting
Sebelum membahas cara mencegahnya alangkah baiknya kita mengetahui apa penyebabnya terlebih dahulu. Adapun penyebab stunting adalah yang pertama pola makan,masalah stunting dapat dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi. Gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan seharusnya memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan disamping itu harus tetep membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan diisi oleh sayur dan buah setengahnya lagi diisi dengan sumber protein baik nabati maupun hewani.
Yang kedua pola asuh, pola asuh yang kurang baik dalam pemberian makan bagi bayi dan balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi sebagai bekal keluarga,sehingga calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi dan memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Untuk persalinan diwajibkan di fasilitas kesehatan minimal di bidan desa, berupaya agar bayi mendapat air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun namun juga diberikan makanan pendamping ASI.
Yang ketiga sanitasi dan akses air bersih rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.
Stunting tahap awal dan pencegahan
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. Stunting yang terjadi pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat menyebabkan dampak merugikan bagi anak baik dalam jangka pendek atau jangka panjang, Khususnya jika gangguan pertumbuhan dimulai pada 1000 hari pertama kehidupan yang dihitung sejak konsepsi hingga usia 2 tahun.
Pada dasarnya stunting pada balita tidak bisa disembuhkan tetapi dapat dilakukan upaya untuk perbaikan gizi guna meningkatkan kualitas hidupnya. Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini bahkan sejak masa kehamilan, pencegahan stunting yang dapat kita lakukan adalah yang pertama memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, tindakan yang ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan Ibu yang sedang mengandung agar selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Yang kedua mengonsumsi tablet tambah darah, mengonsumsi tablet tambah darah ini dikonsumsi selama kehamiloan dan dilanjutkan sampai dengan masa nifas dapat mencegah anemia dan menjaga sistem ketahanan tubuh. Yang ketiga melakukan inisiasi menyusui dini, bayi mendapatkan ASI kolostrum yang kaya akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi. Yang keempat atasi kekurangan yodium, pastikan menggunakan garam beryodium agar membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dan mencegah bayi lahir cacat. Yang kelima ASI eksklusif 0-6 bulan, kebutuhan gizi pada bayi usia 0-6 bulan ini cukup terpenuhi dari ASI saja. Yang keenam pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi oleh MP ASI, ASI tersebut diberikan untuk semua bayi memasuki 6 bulan bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI. Yang ketujuh menanggulangi cacingan, jaga kebersihan lingkungan cuci tangan pakai sabun dan menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah. Yang kedelapan memberikan imunisasi dasar lengkap, imunisasi lengkap menjadikan anak tetap sehat untuk dirinya dan lingkungannya. Yang kesembilan akses terhadap air, akses air bersih ini sangat penting contoh dari akses air bersih ini seperto sumur gali, sumur pompa,kran umum,dan mata air.
Setelah kita mengetahui beberapa cara pencegahan stunting, ayo kita ikut berkontribusi dalam penurunan angka stunting. Karena cegah stunting itu penting.
Tambahkan Komentar