Oleh Elen Amanda
Mata Kuliah :
Falsafah Kolaborasi Ilmu
Dosen Pengampu : Hamidulloh Ibda
Biodata buku
Isbn :
978-623-96062-0-6
Cetakan : I, Januari 2021 , II, september 2023
Tebal : 14 x 21
cm, xix+ 202 halaman hak cipta dilindungi undang undang all rights reserved
Hak cipta dilindungi UU
All rights reserved
Sinopsis Buku
Dalam buku ini
terdapat beberapa bab. Pertama bab pendahuluan yang mengkaji konsep paradigma
ilmu, urgensi paradigma keilmuan, relasi ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama,
islamisasi ilmu, ilmunisasi ilmu, integrasi keilmuan, dan urgensi konversi
perguruan tinggi.
Bab II berisi
tentang model model paradigma keilmuan PTKI yang berkembang di Indonesia dan
masih perlu dikaji agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model-
model paradigma yang ditetapkan tersebut. Berbekal epistemologi keilmuan islam
nondikotomis, beberapa UIN di Indonesia meluaskan mandatnya dengan tidak hanya
mengembangkan ilmu agama islam (islamic studies) tetapi juga mempelajari ilmu
alam (natural studies), sosial ( social studies), dan kemanusiaan (humanities
sciences).
Bab III berisi
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan paradigma keilmuan integrasi-
kolaborasi, Collaboration of science/Takatuful ulum/ kolaborasi ilmu dengan
metafora ketupat ilmu. model paradigma ini dibangun oleh INISNU Temanggung.
Bab IV berisi
tentang implementasi paradigma keilmuan integrasi- kolaborasi dan juga strategi
pencapaian paradigma tersebut. Lambang ketupat ilmu yang menjadi metafora
paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi berusaha mengintegrasi-mengkolaborasi
agama/ ilmu-ilmu dengan ilmu-ilmu umum dilakukan dengan kerja akademik yang
lumayan panjang. Untuk mewujudkan ya di butuhkan metode dan strategi yaitu,
strategi pertama mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi
baru yang lebih baik dan strategi kedua adalah dengan menerapkan konsep dan
teori fungsionalisme structural Talcott Parsons karena teori ini diawali dengan
4 skema penting mengenai fungsi untuk semua sistem tindakan, skema tersebut
dikenal dengan sebutan teori / skema AGIL atau adaption, goalattaiment,
integration, latent-peteren-maintenance.
Kelebihan Buku
Buku ini sudah cukup sistematis
dalam pembahasan setiap babnya dan bahasa yang mudah dipahami. Buku ini sangat
cocok untuk perguruan tinggi yang sedang berproses mencari paradigma
keilmuannya karena terdapat beberapa paradigma keilmuan yang diterapkan di
beberapa PTKI sebagai bahan referensi. Sampulnya menarik dan kertasnya cukup tebal
dan bagus, buku ini juga ditulis dengan runtut sehingga pembaca memahami apa
yang terdapat pada buku dan berisi dengan pengetahuan yang luas
Kekurangan
Banyak kata-kata asing yang susah
dipahami oleh orang awam sehingga penjelasan kurang dapat dicerna dengan baik,
buku ini juga terdapat gambargambar yang kurang jelas.
2. Naskah Resensi
Isi Buku
Filsafat merupakan induk dari semua
ilmu yang menjadi hal penting dan mendasar untuk penguatan, pemahaman,
pendalaman, dan penelitian. Buku karya dosen penggiat literasi PGMI STAINU
Temanggung ini berisi mengenai kajian tentang persoalan kesatuan, keseragaman,
serta hubungan diantara segenap ilmu.
Buku ini disusun oleh kaprodi PGMI
STAINU Temanggung. Beliau adalah Hamidulloh Ibda. Ratusan bahkan ribuan tulisan
beliau sudah menghiasi berbagai media massa, baik media cetak, media online,
media nasional, maupun media lokal.
Di halaman awal bukunya berisi
mengenai prakata dari ketua STAINU Temanggung, yakni Dr. H. Muh Baihaqi, MM.
Dalam prakatanya, beliau menitik beratkan bahwa inti dari filsafat adalah
berpikir kritis, analitik, dan radikal atau dari akar. Kemudian prakata dari
penulis sendiri menuliskan bahwa perubahan besar sangat ditentukan dari
perubahan cara berpikir dan sumber daya yang berkualitas. Karena, lewat sumber
daya yang berkualitas itu akan mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0.
Buku ini berisi sepuluh bab yang
setiap babnya terdiri atas sub bab yang terperinci sehingga memudahkan
pembacanya memahami inti-inti dari bab yang dibacanya.
Dalam bab satu yang terletak
dihalaman satu mengkaji secara umum pengertian dari filsafat, ilmu,
pengetahuan, dan ilmu pengetahuan. Selain itu kajian mengenai sifat kebenaran
ilmu, filsafat, dan agama juga tertuang dalam bab satu ini. Bahasa yang digunakan
cukup umum dan mudah dipahami oleh pembacanya.
Kemudian bab dua dalam buku ini
mengkaji mengenai ruang lingkup filsafat, yang didalamnya terdapat sub bab yang
meliputi objek material dan objek formal filsafat, ruang lingkup studi
filsafat, serta cabang aliran dan metodologi filasafat. Dalam bab tiga kajiannya
fokus membahas mengenai manusia, baik dari segi latar belakangnya, definisi
manusia itu sendiri, dan keunikan manusia dari makhluk lain. Selanjutnya pada
bab keempat mengkaji mengenai konsep diri dalam perspektif filsafat.
Bagian bab lima mengkaji mengenai konsep dari akal dan
badan serta relasi dari keduanya. Selanjutnya, bab enam sendiri membahas
mengenai manfaat filsafat ilmu, implikasi filsafat umum, serta hubungan
filsafat umum dan pendidikan. Bab tujuh sendiri membahas mengenai metodologi
dan klasifikasi filsafat imu. Dilanjutkan dalam bab delapan, Sembilan, dan
sepuluh yang terdapat di halaman 192 mengkaji mengenai perkembangan ilmu,
hubungan ilmu, dan relevansi nilai-nilai islam bagi pengembangan ilmu.
Tambahkan Komentar