Oleh : Ahmad Kharis Khoirudin

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Islam Nahdlotul Ulama Temanggung

Kepemimpinan mempengaruhi perilaku orang lain kearah tujuan tertentu sebagai indikator keberhasilan seesorang pemimpin. Penerapan kepemimpinan sangat ditentukan oleh situasi kerja atau keadaan anggota/bawahan dan sumber daya pendukung organisasi. Kepemimpinan dalam bidang pendidikan lebih mengarah kepada pemberdayaan seluruh potensi organisasi dan menempatkan bawahan sebagai penentu keberhasilan pencapaian organisasi, maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat menimbulkan moral kerja dan semangat untuk berprestasi menjadi perhatian utama Perasaan dihargai, dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang tugasnya dan perhatian pimpinan terhadap keluhan, kebutuhan, saran dan pendapat bawahan merupakan pra syarat bagi terciptanya iklim kerja yang kondusif. Melaksanakan program-program untuk merealisasikan rencana jangka pendek manajemen berbasis sekolah. Dalam pelaksanaan, semua input yang diperlukan untuk berlangsungnya proses (pelaksanaan) manajemen berbasis sekolah harus siap. Jika input tidak siap/tidak memadai, maka tujuan situasional tidak akan tercapai. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan adalah pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, dan pengelolaan proses belajar mengajar.dalam hal ini dapat di garis bawahi bahwa lembaga pendidikan dikatakan berhasil apabila kepala Sekolah dapat memimpin lembaganya ke arah tujuan yang telah ditetapkan, dia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa depan dalam kehidupan globalisasi yang kebih baik. Kepala Sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara formal kepada atasannya atau secara informal kepada masyarakat yang telah menitipkan anak-anak didiknya. Adapun peran kepala sekolah yang sangat utama sebagai berikut :

1.Terwujudnya Visi dan Tujuan Sekolah

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk merumuskan visi dan tujuan sekolah yang jelas. Visi ini harus menginspirasi semua anggota sekolah untuk bekerja menuju tujuan bersama yang telah ditetapkan.

2. Pengembangan Karyawan Kepala sekolah memainkan peran penting dalam mengembangkan staf pengajar dan non-pengajar. Mereka harus memastikan adanya pelatihan dan pengembangan yang kontinu untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan manajerial di sekolah.

3. Pengelolaan Sumber Daya

Kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen sumber daya sekolah, termasuk anggaran, fasilitas, dan personel. Mereka harus memastikan bahwa sumber daya tersedia secara efisien dan efektif untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan pengajaran.

4. Pengambilan Keputusan

Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mencakup keputusan terkait kurikulum, penilaian, dan strategi pembelajaran.

5. Menggalang Komunitas Sekolah

Kepala sekolah berperan sebagai penghubung antara sekolah, siswa, orang tua, dan masyarakat. Mereka harus membangun hubungan yang baik dan memastikan keterlibatan aktif dari semua pihak terkait dalam pengelolaan berbasis sekolah.

6.Mendorong Inovasi dan Perubahan

Kepala sekolah harus menjadi agen perubahan yang memotivasi sekolah untuk terus berinovasi dan meningkatkan praktik pendidikan. Mereka harus membuka ruang untuk eksperimen baru dan praktik terbaik dalam proses pembelajaran.

7. Pemantauan dan Evaluasi

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi kinerja sekolah secara keseluruhan. Mereka harus menggunakan data untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengambil langkah-langkah untuk perbaikan berkelanjutan.

Dengan memainkan peran ini secara efektif, kepala sekolah dapat memastikan bahwa manajemen berbasis sekolah dapat berjalan dengan baik, meningkatkan kualitas pendidikan, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi perkembangan optimal siswa. selain kepala sekolahnya yang tidak kalah penting yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah,  ketika memagement dan mengelola sekolahan tersebut,apabila dalam pengelolaan sekolah itu baik dan membuat sekolah itu maju bisa dikatakan gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah tersebut  berhasil, dan sebaliknya apabila dalam pengelolaan sekolah itu kurang baik sampai sekolahan itu mengalami kemunduran bisa dikatakan penerapan gaya kepemimpinan kepala sekolah kurang berhasil, adapun macam-macam gaya kepemimpinan yang biasanya dipakai oleh seorang leader (pemimpin) sebagai berikut :

1.Otoriter

gaya leadership otoriter menempatkan seorang pemimpin sebagai orang yang berkuasa penuh atas segala hal yang terjadi di dalam kelompok. umumnya, mereka akan mendominasi dan memaksakan pendapat pribadi untuk bisa diterima oleh semua anggota tim.meskipun cara memimpin seperti ini akan menimbulkan ketidaknyaman di dalam tim, tapi masih ada sisi positif yang bisa Anda pelajari dari gaya kepemimpinan otoriter. Pemimpin otoriter biasanya mampu lebih tegas dalam menyikapi kesalahan anggotanya. Selain itu, pengambilan keputusan bisa terjadi secara cepat karena kendali penuh yang dimilikinya. Namun, sering kali hal ini jadi bumerang yang menyebabkan karyawan merasa tertekan hingga memutuskan untuk berhenti kerja/resign.

2. Demokratis

Berbeda dengan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis justru memberikan kesempatan kepada setiap anggota timnya untuk menyampaikan opini masing-masing. Tipe kepemimpinan seperti ini umumnya lebih disukai karena karyawan merasa lebih didengarkan. Meskipun secara personal hal ini akan membawa suasana kerja yang lebih nyaman, tapi ada beberapa kelemahan yang menyertainya. Pemimpin mungkin akan kesulitan dalam mengambil keputusan karena banyaknya gagasan yang harus dipertimbangkan. Hal ini juga rentan menimbulkan perseteruan antar karyawan apabila masing-masing anggota tim bersikeras mempertahankan pendapatnya.

3. Delegatif

Jika pada kepemimpinan otoriter sang leader memegang kuasa penuh atas setiap keputusan yang dibuat, pemimpin delegatif justru akan menyerahkan hal ini kepada anggota tim. Meski terkesan pasrah dan menyerahkan segala tanggung jawab kepada karyawan, hal ini justru bisa meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri pada setiap anggota tim. Sayangnya, cara memimpin seperti ini juga bisa menimbulkan masalah, apalagi jika di dalamnya terdapat pihak-pihak yang lepas tanggung jawab.

 

4. Transformasional

Pemimpin yang mengadaptasi gaya leadership ini sangat bersemangat untuk melakukan perubahan di dalam kelompoknya. Oleh karena itu, mereka umumnya memiliki sifat yang enerjik, cerdas, dan konsisten dalam memberikan semangat kepada setiap anggota timnya. Namun, hal ini harus diimbangi dengan umpan balik yang konsisten serta komunikasi secara terus menerus untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan seluruh karyawan.

5. Transaksional 

Leader dengan gaya kepemimpinan transaksional, biasanya akan menerapkan sistem reward kepada setiap anggotanya atas pencapaian tertentu. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, setiap anggota tim juga harus siap menerima konsekuensi atau punishment apabila gagal dalam memenuhi target. Penerapan sistem reward and punishment tersebut sebenarnya akan memberikan motivasi lebih kepada karyawan saat bekerja. Sayangnya, hal ini hanya berorientasi pada tujuan jangka pendek saja. dan dari kelima gaya kepemimpinan ini pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan tergantung pada konteks dan situasi.

 

 

 

 

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar