Ungaran, TABAYUNA.com
- Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Kabupaten Semarang yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan generasi unggul menyelenggarakan Pelantikan PC PERGUNU Kab. Semarang masa Khidmah 2025 – 2030 dan Seminar Nasional Peran Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0 dengan tema Restorasi Sistem Pendidikan di Era Society 5.0, Menuju Generasi Unggul yang Berkarakter pada Sabtu, 18 Januari 2025.

 

Era society 5.0 merupakan perkembangan dari revolusi industri 4.0, di mana revolusi industri 4.0 fokus menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence), data dalam jumlah besar (big data), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sedangkan society 5.0 fokus menggunakan komponen teknologi dan kemanusiaannya. Tentunya dalam menghadapi era society 5.0 dunia pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

 

Kegiatan ini berlangsung di Ballroom H.M. Mansur UNDARIS, Ungaran, Sabtu 18 Januari 2025 dan dihadiri Kabag Kesra Setda Kab. Semarang Asep Mulyana yang hadir dan memberikan sambutan atas nama Bupati Semarang, PCNU beserta Lembaga dan Banomnya, sejumlah tokoh Pendidikan, anggota DPRD serta ratusan peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah/madrasah dibawah naungan LP. Ma’arif dan YPM NU Kab. Semarang.

 

Dalam sambutannya PCNU Kabupaten Semarang Ir. Abdul Kholiq menyambut mengucapkan selamat atas pelantukan PC Pergunu Kab. Semarang Masa Khidmah 2025-2030. Beliau berharap sinergitas komponen NU, Pemerintah dan Masyarakat terus terbangun dengan baik untuk memperkokoh eksistensi jamiyyah Nahdlatul Ulama’ di bumi serasi.

 

Abdul Kholiq juga menyampaikan “kolaborasi PERGUNU, LP. Ma’arif NU dan YPMNU kabupaten Semarang merupakan keniscayaan yang harus diwujudkan demi terwujudnya cita-cita menuju Pendidikan yang berkualitas, berkarakter dan berakhlaq mulia.

 

Sementara Ketua PC PERGUNU Kabupaten Semarang Supriyono seusai pelantikan menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi era Society 5.0.

 

“Kita tidak hanya bicara tentang teknologi, tetapi bagaimana manusia tetap menjadi pusat, memanfaatkan teknologi untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Pendidikan adalah kunci mencetak generasi unggul yang berkarakter,” kata Supriyono dalam keterangannya.

 

Ia juga menyatakan bahwa pelantikan ini merupakan langkah awal dalam memperkuat kontribusi PERGUNU di Kabupaten Semarang dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk semua.

“Kami berkomitmen mendorong pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada hasil akademik, tetapi juga membangun karakter dan religiusitas siswa,” katanya.

 

Untuk kegiatan seminar Nasional ,hadir dalam sebagai narasumber: 1) Komisioner KPAI yang juga Sekretaris Umum PP Pergunu (Dr. Aris Adi Leksono, M.Pd.),  2) Ketua PW PERGUNU Jawa Tengah 2022 – 2027 ( Assoc.Prof. Dr.H. Nur Cholid, M.Ag, M.Pd), dan 3) Rektor UNDARIS (diwakili Dekan FAI, Dr. Ida Zahara Adibah).

 

Tema “Peran dan Strategi dalam Pengembangan Mutu Pendidikan yang Ramah Anak menuju Pendidikan yang Religius dan Berkarakter” disampaiakan oleh Komisioner KPAI. Pada tema ini dibahas tentang persoalan bagaimana upaya KPAI dalam memberikan perlindungan terhadap Anak Indonesia menuju generasi emas 2045. Diantara landasan hukum tugas KPAI adalah: UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, UU No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, UU No.12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Terkait Ruang Lingkup Perlindungan Anak dibedakan pada dua ranah, yaitu: ranah pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak. Selain itu juga dipaparkan bahwa terjadinya berbagai persoalan kekerasan pada anak disebabkan oleh masih belum meratanya akses Pendidikan yang berkualitas.

 

Materi kedua disampaiakan oleh Ketua PW PERGUNU Jawa Tengah Assoc.Prof. Dr.H. Nur Cholid, M.Ag, M.Pd. Pada sesi ini diangkat tema tentang peran guru dalam Inovasi Teknologi di Era Digital. Setidaknya terdapat empat pilar Indonesiemas 2045, yaitu: 1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, 3) Pemerataan Pembangunan, dan 4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. Perkembangan teknologi membawa kepada adanya serangan kapitalisme global pada aswaja dan NKRI. Serangan yang dimaksud adalah: Neo Liberal, Islam Transnasional radikal, neokomunisme dan sosial democrat. Oleh karenanya worldview Aswaja NU berupa tawassuth, tawazun, Tasamuh, I’tidal dan Amar ma’ruf nahi mungkar harus selalu menjadi pijakan utama PERGUNU dalam menentukan langkah dan kebijakan. Dalam menghadapi Perkembangan teknologi yang ada, PERGUNU  harus memiliki kemampuan adaptif, fleksibel, inovatif dan kreatif.

 

Tema ketiga disampaikan oleh Dr. Ida Zahara Adibah selaku dekan FAI UNDARIS. Beliau mengangkat tema “Implementasi Perlindungan bagi Pelaku Pendidikan yang Berkeadilan”. Diantara paying hukum perlindungan bagi pelaku Pendidikan di Indonesia adalah: UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, PP No.74 tahun 2008 tentang guru, permendikbud nomor 10 tahun 2017 tentang Perlindungan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam pelaksanaan tugas. Adanya paying hukum tersebut sebagai tindak lanjut karena masih adanya persoalan intimidatif bagi para pelaku Pendidikan di Indonesia.

 

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatangan perjanjian Kerjasama antara LP. Ma’arif NU PCNU dan PC. Pergunu Kab. Semarang. Kerjasama ini meliput keanggotaan, peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan penelitian dan publikasi ilmiah, pengembangan kurikulum, teknologi Pendidikan dan peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Pendidik. (TB44/hi).

Bagikan :

Tambahkan Komentar