Oleh Shafira Nurulita

Mahasiswa PPL Inisnu Temanggung

 

Sekolah Dasar Negeri Walitelon Utara yang merupakan sekolah yang terletak di Lingkungan Nglangon, Desa Walitelon Utara, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Adalah Sekolah Dasar satu satunya yang terletak di kelurahan Walitelon Utara. SD Negeri Walitelon Utara adalah Sekolah Dasar yang memiliki kegiatan olahraga yang menjadi ciri khas yaitu bola volly. Banyak diantara anak anak SD Negeri Walitelon Utara yang sangat mnggemari olahraga ini. Bahkan pernah beberapa kali SD Negeri Walitelon Utara ini memenangkan perlombaan pada ajang POPDA .

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) yang dilaksanakan setiap tahun genap, yang sebagai kegiatan rutin yang bertujuan untuk menjaring atlet potensial untuk dipersiapkan dalam event tingkat Nasioanal dan Internasional. Sebuah ajang yang cocok untuk meningkatkan karakter siswa dalam berkompetitif, aktif dan Sportif. POPDA yang merupakan salah satu pilar pembinaan olahraga nasional yang akan menarik atlet atlet berbakat dan berprestasi. Dengan adanya ajang ini sangat menguntungkan bagi anak anak Sekolah Dasar untuk menunjukan bakatnya, dan mengasah bakatnya. SD Negeri Walitelon Utara pada tanggal 2-3 Oktober ikut memeriahkan ajang pesta olahraga ini dengan menerjunkan 3 tim, 2 laki laki  dan 1 tim putri.

Satu bulan sebelum di gelarnya ajang lomba POPDA ini, guru guru sudah memilih beberapa anak yang nantinya akan ikut menyemarakan ajang ini. Diambil dari beberapa anak kelas 4 sampai kelas 5. Mereka merasa senang dengan berpartisipasinya dalam ajang ini. Sehingga dari sebulan sebelumnya guru sudah mempersiapkan untuk ajang ini dengan melatih calon peserta ajang POPDA ini setiap hari namun masih memperhatikan waktu agar tidak menggangu kegiatan pembelajran yang di ikuti para siswa. Dalam mempersiapkan ajang lomba ini Bapak Tri dan Bapak Anton menjadi pelatih baik tim putra dan tim putri.

Pada hari dimana ajang perlomaan ini berlangsung, anak anak berangkat menggunakan mobil angkutan umum bersama sama dengan didampingi guru . Hari pertama pelaksanaan ajang POPDA ini sudah menegangkan karena lawan lawan dari SD lain begitu sangat semangat dan berbakat. Pada hari pertama tim putra belum dapat membawakan kabar gembira karena mereka gugur dalam pertandingan menuju final. Sedangkan tim putri membawa kabar gembira dimana tim putri mampu menuju final dan akan melanjutakan pertandingan ke babak final pada hari selanjutanya yaitu tanggal 3 Oktober 2024. Mendapat kabar yang membahagiakan itu, guru langsung mengabari anak anak yang berada di sekolah bahwa tim putri akan melanjutkan kompetisi ke babak final dan guru megkoordinasikan agar anak anak berlatih untuk meberikan semangat kepada peserta lomba dengan berlatih menjadi suporter.

Pagi itu guru guru, siswa dan para peserta PPL sudah berkumpul di lapangan sekolah. Mereka membuat lingkaran berkupul dan berdoa semoga mendapatkan hasil yang menggembirakan atas kemenangan tim putri. Setelah itu mereka berangkat secara bersama sama menuju tempat perlombaan di lapangan Jampirejo. Begitu meriah suara suporter dari tim tim yang tengah bertanding. Detik dimana waktu tim putri dari SD Negeri Walitelon Utara sudah dipanggil semua rombongan dari SD Negeri Walitelon Utara beranjak maju kedepan untuk ikut mendukung dan menyemangati para peserta yang tengah bertanding.

Pada pertandingan pertama tim putri meraih kemenangan. Hingga setelah perebutan juara pertama tim putri dengan segala usaha yang sudah di keluarkan belum dapat meraih harapan yang diinginkan. Juara dua mereka dapatkan, sebuah prestasi yang membanggakan tentunya namun anak anak peserta lomba dari tim putri SD Negeri Wlitelon Utara merasa belum puas dan menangis karena mereka belum mampu menggendong juara pertama. Namun itu adalah sebuah pencapaian yang begitu luar biasa, walaupun hanya mendapatkan juara dua itu adalah hal yang yang sangat membanggakan dan menjadi pengalaman terbaik bagai anak anak SD Negeri Walitelon Utara untuk meningkatkan kembali semangat untuk berkompetisi dengan kompetitif, aktif dan sportif.


Semarang, TABAYUNA.com
- Melalui Zoom Meeting, Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Plus Part 3 Gerakan Literasi Karya Tulis Ilmiah pada Selasa (12/11/2024) dibuka resmi oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani. Pihaknya menyampaikan bahwa hasil asesmen kompetensi guru di madrasah Kemenag RI, tingkat literasi yang memenuhi kompetensi guru mahir masih memprihantikan.

 

“Ada tiga tingkatan kompetensi guru dalam konteks ini, yaitu guru cakap, guru terampil, dan guru mahir. Hasil asesmen kompetensi guru madrasah di Kemenag RI, guru mahir hanya di angkat 11 %. Asesmen Kompetensi Guru baru bulan Juli 2024 kemarin. Ini memprihatinkan, karena kalau ada 10 guru, maka hanya 1 yang mahir kalau kita rata-rata 100 persen,” beber Fakhrudin yang juga Konsultan Pengembangan Keprofessian Berkelanjutan Guru dan Tendik Madrasah Kementerian Agama RI.

 

Dijelaskannya, hasil asesmen kompetensi guru, hampir sama dengan hasil asesmen kompetensi peserta didik SD, SMP dan SMA. “Pada level passing grade, rata-rata hanya mencapai 46 itu tertinggi, belum sampai di angka 50 persen,” lanjutnya.

 

Jadi, katanya, hasil asesmen kompetensi guru-guru kita dengan hasil asesmen nasional, rata-rata hasilnya sampai, yaitu 11-12. “Saya menyebut hasilnya diamini oleh hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Artinya apa? Kalau kecakapan guru-guru kita tentang literasi, numerasi, maka saya menyebut ini darurat literasi, darurat literasi,” tegas dia.

 

Saya juga ingin menegaskan, hasil asesmen atau survei Kemdikbud dan PISA tahun 2022, ini menempatkan skor peringkat literasi, numerasi, dan sains kita masih rendah sekali. “Posisi negara kita menempati rangking ke-100, dengan literasi 95% itu lebih dari Filipina negara yeng kecil, Brunei negara yang kecil, lebih rendah lagi dari Singapura negara yang paling kecil. Dari 85 negara yang mengikuti asesmen internasional ini, kita rangking 5 dari belakang,” katanya.

 

Kita berani mengatakan, kata Fakhrudin, literasi tertinggi kita dalah duduk baca WhatsApp, lihat TikTok, dan media sosial lainnya. “Ini tugas kita semua, membuat ekosistem yang lebih menarik lagi, agar siswa lebih tertarik lagi dan jangan kalah dengan WA saja,” lanjut dia dalam acara yang dimoderatori oleh Muhammad Zainudin Aklis tersebut.

 

Menurutnya, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah memiliki tugas berat, karena dengan lebih dari 760.000 peserta didik, harus dikuatkan kemampuan literasinya. Fakhrudin secara resmi membuka kegiatan GLM Plus Part 3 yang diisi oleh dua narasumber yaitu Dosen UIN Walisongo dan Editor in Chief Journal of Integrated Elementary Education Dr. Hamdan Husein Batubara dan Koordinator GLM Plus Dr. Hamidulloh Ibda yang diikuti ratusan peserta dari beragam unsur. (HI)


Purbalingga, TABAYUNA.com
- Dengan semangat mengurusi Madrasah/Sekolah Ma'arif NU, Ketua LP Maarif NU PCNU Kabupaten Purbalingga, Thoriq Jahidin menekankan kepada semua pengurus yang baru saja dikukuhkan oleh Ketua LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani pada acara Rapat Kerja Dinas di PM Colaboration Purbalingga pada hari Sabtu (09/11/2024).

Rapat Kerja Dinas LP Ma’arif NU PCNU Kab. Purbalingga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua PCNU Kab. Purbalingga, semua Pengurus Maarif NU Purbalingga PCNU dan MWCNU dan kepala Madrasah/sekolah Ma'arif se-Purbalingga.

Ketua PCNU Kab. Purbalingga, Ulil Arham, menegaskan agar pengurus Ma’arif harus siap kerja. "Pengurus Ma’arif Purbalingga setelah dilantik oleh PCNU dan dikukuhkan oleh Ketua Ma'arif NU PWNU Jateng harus siap kerja mendampingi madrasah/sekolah, keberadaan pengurus Maarif harus memberikan dampak positif kepada satuan pendidikan maarif" tegasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Purbalingga, Zahid Khasani. memberikan beberapa pesan  program sinergi. "Ma’arif adalah mitra Kemenag, maka kami minta kerja samanya dalam menjalankan program Kemenag di antaranya, 1) menjadikan madrasah aman, nyaman dan sehat, aman dari bullying baik siswa atau gurunya dan nyama untuk belajar, 2) mengawal moderasi beragama di Kabupaten Purbalingga. Kami siap mendukung program-program Ma’arif".

"Indikator keberhasilan Lembaga Pendidikan Ma'arif adalah sejauh mana komitmen madrasah-sekolah dalam mengajarkan kurikulum ke-NU-an, mempedomani buku ke-NU-an yang sudah disusun oleh Maarif Jateng, karena buku ke-NU-an Ma'arif Jateng sudah ditashih oleh Syuriyah dan Lembaga Batsul Masail PWNU Jateng, dan guru-guru keNUan harus mengikuti Diklat ke-NU-an untuk menjaga ideologi dan menyatukan persepsi terhadap kurikulum keNUan" tegas Fakhruddin Karmani dalam menyampaikan materi penguatan. (TB33/Editor Hamidulloh Ibda).


Semarang, TABAYUNA.com
- Dalam menulis artikel populer (opini/esai), penulis bisa menggunakan dua gaya yaitu gaya teknokratis dan gaya sosiologis. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMP Tahfidz Al Furqon Karangawen Demak Junaidi Abdul Munif saat menjadi narasumber Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Plus Part 2 Gerakan Literasi Karya Tulis Jurnalistik bertema "Strategi Penulisan Artikel Populer (Opini/Esai) bertema Pendidikan" pada Selasa (5/11/2024) melalui Zoom Meeting.

"Gaya teknokratis itu, opini pendidikan yang ditulis untuk menanggapi pendidikan dalam perspektif regulatif, Undang-undang, Peraturan Menteri, dan lainnya. Kalau gaya sosiologis itu, opini pendidikan yang menyoroti kaitan pendidikan dengan dunia luar pendidikan. Melihat dampak pendidikan dengan masyarakat," kata Junaidi yang dimoderatori mahasiwa INISNU Temanggung Fina Alif Laila tersebut.

Pihaknya mencontohkan, gaya teknokratis bisa mengkaji isu-isu kebijakan pemerintah, kurikulum, mata pelajar, strategi belajar dan mengajar, dan kebijakan tentang guru. "Sedangkan gaya sosiologis, bisa mengkaji pendidikan dengan dunia kerja, pendidikan dengan perilaku masyarakat, pengaruh dunia luar terhadap peserta didik, dan pendidikan dengan ekonomi," lanjut Peraih Juara I Lomba Esai Hari Santri Nasional PBNU tahun 2017 tersebut.

Pihaknya juga membeberkan, bahwa tema pendidikan sangat penting untuk ditulis. "Mengapa pendidikan? Ya, karena tema pendidikan selalu menarik karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, terutama generasi muda yang diharapkan membangun bangsa di masa mendatang.  Pendidikan di Indonesia sangat beragam, Pendidikan formal, nonformal, dan informal," lanjut dia.

Pendidikan di Indonesia, katanya, dinaungi oleh tiga Kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen),  Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), dan Kementerian Agama. "Pendidikan agama punya peran penting dalam lanskap pendidikan di Indonesia

Sementara itu, dosen Teknologi Pendidikan UNNES Abdul Arif menambahkan juga bahwa esai memiliki perbedaan mendasar dengan opini meski sama-sama ditulis dengan gaya populer.

"Esai itu tulisan singkat yang mengungkapkan opini, pandangan, atau interpretasi penulis tentang suatu isu. Ciri khasnya berisi argumentasi yang kuat, analisis mendalam, dan gaya bahasa yang khas," katanya.

Pihaknya juga membeberkan sejumlah tips menulis esasi. Pertama, tentukan topik yang relevan dan menarik. Kedua, lakukan riset dan kumpulkan data yang valid. Ketiga, buat outline sebelum menulis. Keempat, gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Kelima, gunakan gaya bahasa yang personal dan menarik. Keenam, berikan contoh dan ilustrasi yang relevan. Ketujuh, akhiri dengan kesimpulan yang kuat dan berkesan.

Kegiatan itu digelar Dalam rangkaian Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Plus Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah yang dibuka oleh Koordinator GLM Plus Hamidulloh Ibda yang mewakili Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah. "Kegiatan ini baru edisi kedua, minggu depan sampai akhir Desember insyaallah kita setiap hari Selasa akan konsisten menggelar Pendidikan dan Pelatihan GLM," katanya dalam kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari unsur guru, tenaga kependidikan, pelajar Ma'arif NU tersebut. (*)