Oleh Tri Nadya Septiyaningrum
Mahasiswa PGMI INISNU Temanggung
Identitas Buku
Judul Buku : Membangun Paradigma Keilmuan Integrasi – Kolaborasi, Collaboration of Science, Takatuful Ulum
Pengarang : Hamidulloh Ibda
Penerbit : YAPTINU Temanggung
Tahun Terbit : Januari 2021
ISBN : 978-623-96062-0-6
Halaman : xix + 202 Halaman
Ukuran : 14 cm X 21 cm
Sinopsis Buku
Paradigma keilmuan pada intinya menjadi sebuah pandangan perguruan tinggi dalam menentukan berbagai macam kegiatan akademik maupun non akademik. Berbagai model paradigma keilmuan di perguruan tinggi tidak dikaji mendalam dalam buku ini sehingga INISNU Temanggung memiliki distingsi yang bisa disebut sebagai model paradigma keilmuan yang benar-benar baru, geniue, dan memiliki novelty menarik karena mengolaborasikan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Ketupat Ilmu mengacu kepada model paradigma keilmuan integrase-kolaborasi dengan skema anyaman ilmu, collaboration of science, takafatul ulum, yang intinya menggerakkan bersamaan atau bergerak ganda (double movement) antara agama dengan ilmu pengetahuan. Proses ini juga merupakan hasil riset, FGD, uji pakar, serta diseminasi dengan berbagai forum.
Dari hasil kerja ilmiah yang dilakukan dengan proses pengendapan dan pendalaman itulah, paradigma keilmuan Ketupat Ilmu menjadi bagian dari ikhtiar memajukan INISNU Temanggung. Distingsi paradigm keilmuan ini dapat dihindari dari cara menganyamnya, mengolaboraikan, menggerakkan secara bersamaan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Isi Buku
Ketika membuka buku ini akan disajikan sebuah gambar Ketupat Ilmu yang menjelaskan tentang pengolaborasian antara berbagai ilmu pengetahuan. Ketupat Ilmu sendiri menjadi paradigma yang dimiliki dan dijadikan pedoman untuk INISNU Temanggung. Mengacu pada paradigma yang dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya INISNU Temanggung menghadirkan paradigma sendiri yang berbeda dan untuk memberikan cara pandang, ciri, dan karakter yang menunjukkan bahwa INISNU Temanggung siap untuk ikut berperan dalam memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Temanggung dengan paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi.
Buku ini dilengkapi dengan mengenai paradigma ilmu mulai dari pengertian, model, urgensi, serta pentingnya mengapa paradigma keilmuan itu harus ada. Hal yang menarik dari buku ini terdapat berbagai padarigma keilmuan yang diterapkan oleh beberapa perguruan tinggi Islam, seperti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang dan masih banyak lagi. Penjelasan mengenai beberapa paradigma keilmuan dari berbagai perguruan tinggi Islam tersebut akan membantu dan mengetahui bagaimana penerapan berbagai ilmu pengetahuan.
Inti dari buku ini adalah untuk mengenalkan paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi INISNU Temanggung yang berbentuk Ketupat Ilmu dengan menyajikan konsep dasar, sejarah, model, makna filosofis, serta landasan ontologis, epistimologis, dan aksiologis. Pada pembahasasn terakhir dijelaskan mengenai strategi dan implementasi paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi di INISNU Temanggung. Makna ketupat ilmu sendiri bukan mengarah pada bentuk ketupat seperti aslinya, namun menekankan pada filosofi-filosofi yang dibangun dari kerangka ontologis, epistomologis, dan aksiologis yang sudah dijabarkan di atas. Setelah dijabarkan secara ilmiah, paradigma ketupat ilmu di atas menjadi landasan dalam melaksanakan kegiatan Tri dharma perguruan tinggi di INISNU Temanggung.
Kelebihan Buku
Penyampain yang diberikan oleh penulis dengan memberikan tabel serta gambar mengenai paradigma keilmuan akan memberikan kemudahan untuk memahami apa yang dijabarkan. Selain itu terdapat glosarium yang menjelaskan arti dari berbagai kata ilmiah dalam buku ini yang mungkin belum dipahami oleh pembaca.
Kekurangan Buku
Terdapat penambahan judul buku disetiap bagian bawah halaman yang tidak perlu untuk dilakukan/ditambahkan. Dan banyak kata asing yang tidak bisa di pahami
Tambahkan Komentar