Semarang, TABAYUNA.com - Lek Pri, sapaan dari Supriyono, adalah sosok yang tekun dengan segudang prestasi. Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029 tersebut sehari-hari bekerja sebagai Kepala MIN 5 Kabupaten Semarang, dan aktif di sejumlah lembaga dan organisasi.
Ketekunan dan
keseriusan dalam memajukan pendidikan inklusi mengantarkannya ke dalam beberapa
capaian. Selain menjadi Ketua Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) Pusat
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dirjen Pendis Nomor 6782 tahun 2020 tentang
Penetapan Pengurus Forum Pendidik Madrasah Inklusif Pusat tahun 2020-2025
tertanggal 3 Desember 2020, Supriyono baru-baru ini mendapatkan prestasi dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI.
Prestasi tersebut adalah Guru Inklusi Terbaik 1 Anugerah ASN 2023 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI. ASN Award sendiri adalah pemberian penghargaan kepada Aparatur Sipil Negara yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja luar biasa dalam pelayanan publik dan reformasi birokrasi. ASN Award sendiri digelar tiap tahun dalam rangka memberikan motivasi para ASN di Indonesia untuk terus berkinerja optimal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta memberikan pelayanan publik yang prima.
Proses Panjang
Lek Pri bercerita, bahwa pendaftaran ASN Award secara resmi telah dibuka pada 6 November 2023. Ia menceritakan bahwa ASN Award diinisiasi oleh Kemenpan RB yang diikuti oleh ASN terbaik dari instansi pemerintah melalui seleksi berjenjang di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai ASN di bawah Kementerian Agama (Kemenag), Lek Pri menceritakan bahwa Kemenag sendiri telah melakukan proses seleksi secara ketat melalui Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah pada Oktober 2023 dalam rangka Hari Guru Nasional. Dilansir dari laman kemenag.go.id, dijelaskan bahwa total peserta semuanya yang diusulkan Kemenag ketika pendaftaran adalah 22 orang. Rinciannya terdiri atas 21 guru, dan 1 perwakilan dari kategori jabatan administrator terbaik.
Dari 22 guru madrasah yang menjadi wakil Kemenag, tiga orang meraih prestasi pada dua kategori, yaitu Kategori Guru Inklusi Terbaik dan Kategori Guru Terbaik. Juara I kategori Guru Inklusi Terbaik adalah Kepala MIN 5 Semarang Supriyono. Juara II diraih guru MTsN 3 Sukabumi, Eri Farihah. Dalam kategori Guru Terbaik, Kemenag mengirimkan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMAN 2 Sekayu, Musi Banyasin, Sumatera Selatan, Asti Triasih yang mendapatkan Juara III pada kategori ini.
Pada perhelatan ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023, salah satu bidang kompetisi adalah Guru Inklusi Terbaik. Melalui proses panjang tersebut, Lek Pri pada Selasa 27 Agustus 2024 berhasil mendapatkan Juara I Guru Inklusi Terbaik dan secara resmi diberikan piala dan piagam yang diserahkan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023, di Auditorium Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat.
Lek Pri juga menceritakan bahwa tidak hanya piagam dan piala, pihaknya juga diberikan apresiasi berupa uang pembinaan yang diberikan secara langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.
Peduli Pendidikan Inklusi
Lek Pri telah lama menekuni pendidikan inklusi. Pria yang pernah menjadi Kepala MI Ma’arif NU Keji Kabupaten Semarang mampu mengantarkan MI Ma’arif NU Keji menjadi pencontohan praktik baik madrasah inklusi di tingkat nasional bahkan internasional.
Di Keji, Lek Pri juga menginisiasi berdirinya Pondok Pesantren Inklusif Bumi Aji Desa Keji Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. “Pesantren ini menampung santri berkebutuhan khusus dan santri pada umumnya juga,” tandasnya.
Pada tahun 2021, Supriyono juga didaulat menjadi Tim Ahli Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Khusus Tahun 2021 berdasarkan Surat Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0325/SKEP/BSNP/VII/2021 tertanggal 5 Juli 2021.
Selain itu, Supriyono menjadi Tim Ahli Kelompok Kerja Pendidikan Islam Inklusif Direktorat Jenderal Pendidikan Islam berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5557 Tahun 2021 Nomor 5557 Tahun 2021.
Kiprah Lek Pri memang tidak diragukan lagi dalam penguatan pendidikan inklusi. Selain aktif menjadi fasilitator, narasumber, dan menginisasi banyak program di Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah, kepeduliannya terhadap pendidikan inklusi di madrasah dan sekolah juga sangat jelas. Melalui FPMI Pusat, pihaknya telah banyak mendirikan 17 FPMI di seluruh Nusantara.
"Kalau madrasah inklusif sekarang 1070 se Indonesia. Dulu dari 2016 hanya 22 se Indonesia," katanya.
Bertambahnya madrasah inklusif, menurutnya, menjadi indikator kepedulian lembaga pendidikan dalam mewadahi anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan haknya dalam hal pendidikan. Pihaknya menceritakan bahwa sebelumnya juga mengembangkan pendidikan inklusif di LP. Ma'arif NU Jawa Tengah sejak 2016-2020 yang bermitra dengan AusAid dan UNICEF.
Dalam perhelatan ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023 tersebut, Lek Pri mengusung inovasi Modul Kelompok Kerja Guru (KKG) inklusi dan modul Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) inklusi. Melalui inovasi tersebut, kandidat doktor Universitas Wahid Hasyim Semarang tersebut berhasil menyisihkan sebelas kandidat lainnya.
Melalui capain itu, pihaknya berharap dapat memberikan manfaat bagi pendidikan inklusi di Jawa Tengah, khususnya bagi penguatan pendidikan inklusi di madrasah dan sekolah di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah. “Harapannya semua sekolah dan madrasah kita menerima anak berkebutuhan khusus (ABK )secara inklusif agar tidak anak yang tertinggal dalam pendidikan,” harapnya. (HI)
Tambahkan Komentar