Pati, TABAYUNA.com - Tren penggunaan pupuk organik semakin diminati petani di Kabupaten Pati. Mereka mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik, baik sepenuhnya maupun secara bertahap. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan pupuk organik dinilai mampu mengurangi biaya produksi dan menjaga kesehatan tanah.
Ahmad Daim, seorang petani padi yang telah empat tahun menggunakan pupuk organik, memilih pendekatan campuran dengan tetap memakai 50 persen pupuk kimia. Menurutnya, metode ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi tanah dan ketersediaan air. "Saya pakai pupuk cair hayati dan kompos dari kotoran kambing serta bahan alami lain. Hasilnya, biaya lebih ringan, dan tanaman lebih sehat," ujarnya saat ditemui di sawahnya.
Ahmad juga menggunakan pestisida nabati berbahan kunyit, lengkuas, lidah buaya, dan bawang putih. Pestisida ini tidak membunuh hama, tetapi membuatnya menjauh. "Walang sangit dan hama lainnya tidak mati, tetapi mereka enggan mendekat. Ini lebih baik karena ekosistem tetap terjaga," katanya.
Sementara itu, Imron, petani lain yang telah delapan tahun sepenuhnya menggunakan pupuk organik, mengaku lebih puas dengan hasil panennya. Ia membuat sendiri pupuk cair dan kompos dari limbah dapur serta kotoran ternak. "Saya memanfaatkan sisa makanan, air leri, air kelapa, dan tetes tebu yang difermentasi selama 15 hari untuk pupuk cair. Untuk pestisida nabati, saya pakai lengkuas, kunyit, temulawak, dan lidah buaya yang difermentasi 20 hari," jelasnya.
Menurut Imron, selain lebih hemat, penggunaan pupuk organik juga membantu menjaga struktur tanah. "Dulu, saya pakai pupuk kimia. Lama-lama saya kurangi sedikit demi sedikit, sampai akhirnya bisa 100 persen organik. Hasilnya tidak kalah dengan pupuk kimia, bahkan lebih ramah lingkungan dan lebih hemat," tambahnya.
Namun, tantangan masih dihadapi para petani organik. Kesadaran untuk beralih ke pupuk organik belum sepenuhnya diterima oleh petani lain. "Saya sudah mengajak teman-teman petani untuk membuat pupuk sendiri. Ada yang tertarik, ada yang lebih memilih pupuk instan," kata Imron.
Penggunaan pupuk organik diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang bagi pertanian berkelanjutan. Selain mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, langkah ini juga menjaga keseimbangan ekosistem serta menghemat biaya produksi bagi petani.
Tambahkan Komentar